Opiniindonesia.com – Gelar akademik di Indonesia sering aneh-aneh dan memunculkan guyonan lucu. Ada sarjana alam gaib, sarjana penuh derita, sarjana ilmu kompor, dan macam-macam lagi.
Di jenjang yang lebih tinggi ada plesetan sarjana “mantun magrib, MM” (habis magrib), “mantun shalat isyak, MSi” (setelah shalat isyak). Bahkan gelar doktor diledeki sebagai “mondok di kantor”.
Yang lebih lucu lagi, banyak yang tidak pakai susah-susah sekolah tapi dapat gelar doktor. Namanya doktor honoris causa, HC, alias doktor kehormatan. Saking lucunya, doktor HC diplesetkan jadi “doktor humoris causa”.
Selevel profesor ada yang humoris causa juga, karena mendapatkannya tanpa prosedur akademik yang standar.
Karena itu jabatan guru besar dan profesor pun tak luput dari olok-olok. Seorang petani pisang di Bantul dijuluki “Profesor Pisang”, danperacik obat bernama Hadi Pranoto disebut sebagai profesor karena mengaku berhasil meracik obat anti-Corona.