Keluarga Keturunan Pendiri NU Beri Dukungan, Prabowo-Sandi Optimistis Menangi Pilpres

Avatar photo

- Pewarta

Senin, 3 Desember 2018 - 12:43 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

ANGIN SEGAR datang bagi pasangan capres dan cawapres nomor urut dua, Prabowo-Sandi. Keluarga keturunan Pendiri NU hadir memberikan dukungan yang tentunya akan menambah suara Prabowo-Sandi dalam Pilpres April 2019 mendatang. Hal ini patut disyukuri oleh Prabowo-Sandi, beserta seluruh Timses yang bergabung dalam Koalisi Indonesia Adil Makmur. Ini adalah dukungan yang luar biasa, yang akan memberikan dampak besar bagi dukungan rakyat Indonesia.

Rabu malam, 28 November 2018 menjadi hari yang menggembirakan bagi paslon nomor urut 2, Prabowo-Sandi, beserta seluruh timses dan pendukungnya. Malam itu, beberapa anggota keluarga keturunan (dzurriyah) pendiri Nadhlatul Ulama (NU) datang ke kediaman Prabowo di Jalan Kertanegara No. 4, Jakarta Selatan. Dalam pertemuan tersebut, keluarga pendiri NU menyatakan dukungan kepada Prabowo-Sandi pada Pilpres 2019.

Beberapa dzurriyah pendiri NU yang hadir antara lain KH. Irfan Yusuf atau Gus Irfan, yang merupakan cucu KH. Hasyim Asyari. Ayahnya KH. Yusuf Hasyim dikenal sebagai salah satu tokoh NU sekaligus pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur. Keturunan pendiri NU lain yang hadir adalah KH. Hasyim Karim atau Gus Aying, KH Fahmi Amrullah atau Gus Fahmi, dan KH. A Baidhowi atau Gus Dhowi, yang juga merupakan cucu KH Hasyim Asyari.

Ada pula KH Hasib Wahab atau Gus Hasib, putra dari salah satu pendiri NU KH Wahab Hasbulloh dan Gus Billy, cicit dari KH Bisri Syansuri, serta anak KH. Saifuddin Zuhri, Gus Adib. Dari keturunan Pesantren Tambak Beras, antara lain Hj. Siti Fatimah Hasib, KH Ghozli Wahib Wahab yang merupakan cucu KH. Wahab Hasbullah. Selain itu ada Gus Solachul Aam Wahib Wahab, Hj Sukmawati Solachul Aam Wahib, dan Cucu KH Wahab Hasbulloh, Hj Maslachah Wahib Wahab.

Dukungan keluarga keturunan Pendiri NU bukan atas nama organisasi, tetapi atas nama pribadi karena NU bukan organisasi yang berpolitik praktis. NU kembali ke Khittah 1926, bahwa NU berada di atas semua golongan, tidak berpolitik praktis. Sebelumnya, mereka yang sudah berpikir lama dan merenung untuk Pilpres yang pas, akhirnya melakukan shalat istikharah, diskusi, menelaah dan mengkaji sehingga akhirnya memutuskan mendukung Prabowo-Sandi.

Secara umum, ada empat hal yang membuat keluarga keturunan Pendiri NU memberikan dukungannya kepada Prabowo-Sandi. Pertama, program ekonomi yang fokus mengatasi persoalan ekonomi. Dalam pertemuan tersebut, Prabowo menjelaskan latar belakang ingin menjadikan Indonesia menjadi lebih baik.

Kedua, kebanggaan karena Prabowo menjadi pembicara utama di forum internasional The World 2019 Gala Dinner yang diselenggarakan The Economist Singapura. Para kyai mengatakan seorang pemimpin harus jelas dan bisa meyakinkan saat berbicara di forum internasional, sehingga masyarakat bisa melihat dan menilai siapa sesungguhnya yang punya kualitas kepemimpinan.

Bagi keluarga keturunan Pendiri NU, Prabowo-Sandi bisa membawa Indonesia lebih baik, melihat visi dan misinya yang dapat membawa kesejahteraan dan kondisi ekonomi yang lebih stabil, sehingga paslon nomor urut 2 layak menjadi capres dan cawapres. Mengembalikan kejayaan bangsa Indonesia tidak mudah, karena banyak problem yang tengah dihadapi, tetapi diyakini paslon nomor urut dua punya solusi. Ketegasan Prabowo, serta sikap Sandiaga yang lebih humble dan menyesuaikan dengan kaum milenial dianggap sebagai pasangan serasi.

Ketiga, mereka bertukar pikiran dengan Prabowo-Sandi, sehingga saling memahami pikiran satu sama lain. Dengan saling mendukung, saling mendoakan bersama-sama untuk Indonesia ke depan lebih baik. Keempat, Prabowo hormati NU karena menjadikan bagian sejarah tanah air. Dalam pertemuan tersebut, Prabowo mengatakan Indonesia lahir sebagian besar karena perjuangan para umlama NU sehingga kehadiran para keluarga keturunan Pendiri NU merasa semacam mengulang perjuangan para pendahulu.

Adanya dukungan tersebut, Cawapres Sandiaga Uno mengapresiasi positif. Kata Sandi mereka mendukung karena kesamaan pandangan di bidang ekonomi, karena ingin peningkatan kualitas kehidupan ekonomi masyarakat menengah ke bawah. Mereka menaruh perhatikan karena fokus Prabowo-Sandi pada peningkatan lapangan pekerjaan.

Bagi Koalisi Indonesia Adil Makmur, dukungan ini menunjukkan Prabowo diterima semua pihak. Setelah sebelumnya Prabowo banyak disering berbagai isu yang menyudutkan personal, tetapi justru mendapatkan dukungan dari para kyai NU. Di samping itu, dukungan diberikan karena Prabowo diakui dunia internasional dan memiliki ketegasan yang diperlukan untuk Indonesia, sehingga diharapkan perubahan untuk Indonesia yang jauh lebih baik, yang saat ini sudah semakin mundur. (*)

Berita Terkait

Hangatnya Pertemuan Idul Fitri: Diskusi Perkembangan Pasar Modal di BNSP
Pemutusan Batas Usia Calon Presiden: Analisis Dr. Fahri Bachmid Menjelang Putusan MK
Dewan Sengketa Konstruksi Sebagai Alternatif Penyelesaian Sengketa Konstruksi
Martabat MPR Pasca Amandemen UUD 1945, Yusril: Kita Kehilangan Ide Dasar Bernegara
Solusi agar Independensi KPK Bisa Diimplementasikan dengan Baik Tanpa Bubarkan Lembaga
Idulfitri: Mengapa Penting untuk Kembali ke Fitrah yang Sejati
Ketimpangan Ekonomi dan Kesenjangan Sosial di Indonesia: Masalah yang Terus Membayangi Perkembangan Demokrasi
Mengapa Peran Masyarakat Sipil Penting dalam Membentuk Kebijakan Publik di Indonesia

Berita Terkait

Selasa, 16 April 2024 - 11:04 WIB

Hangatnya Pertemuan Idul Fitri: Diskusi Perkembangan Pasar Modal di BNSP

Minggu, 15 Oktober 2023 - 10:43 WIB

Pemutusan Batas Usia Calon Presiden: Analisis Dr. Fahri Bachmid Menjelang Putusan MK

Rabu, 24 Mei 2023 - 09:10 WIB

Dewan Sengketa Konstruksi Sebagai Alternatif Penyelesaian Sengketa Konstruksi

Rabu, 12 April 2023 - 20:52 WIB

Martabat MPR Pasca Amandemen UUD 1945, Yusril: Kita Kehilangan Ide Dasar Bernegara

Selasa, 11 April 2023 - 22:00 WIB

Solusi agar Independensi KPK Bisa Diimplementasikan dengan Baik Tanpa Bubarkan Lembaga

Berita Terbaru