HASIL PENGUNDIAN nomor urut calon presiden-calon wakil presiden yang dilakukan di Kantor KPU RI, Jakarta, hari Jumat, 21 September 2018, pasangan Joko Widodo-Ma’ruf Amin mendapat nomor urut 1 dan pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno mendapat nomor urut 2 sebagai peserta Pemilu Presiden 2019.
Makna konotatif dan denotatif nomer urut peserta Pilpres 2019 punya banyak varian dan biasanya akan menjadi salah satu poin utama kelucuan dan keriuhan pembelaan dari para pendukung masing-masing pasangan Pilpres 2019 di sosial media.
https://opiniindonesia.com/2018/12/03/the-power-of-212-sebuah-pesan-buat-istana/
Namun begitu Pasangan Prabowo – Sandiaga Uno pastinya mendapat keuntungan lebih dengan mendapat nomor urut 2. Karena sebelumnya Partai Gerindra pimpinan Prabowo Subianto juga mendapatkan nomor urut 2 yang sama, sehingga dampak efek elektoral dalam pemilu serentak 2019 (Pileg & Pilpres secara bersamaan) lebih kuat bagi Prabowo-Sandiaga.
Baca Juga:
Dituding Pernah Meminta Pepanjangan Jabatan Kepala Negara 3 Periode, Jokowi Beri Tanggapan
Pajak Pertambahan Nilai (PPN) 12 Persen Tak Naik, Prabowo Sangat Peduli Aspirasi Rakyat
Penetapan Tersangka Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto Janggal, dan Politik Adu Domba Jokowi
Pemilu 2019 adalah Pemilu serentak. Di dalam Pemilu yang menyatukan pemilihan anggota legislatif (Pileg) dan pemilihan Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres), pemilih cenderung memberikan perhatian lebih pada pertarungan pilpres yang menentukan pucuk pimpinan eksekutif nasional, ketimbang pemilu legislatif.
Praktik memilih berdasarkan efek ekor jas (coattail effect) diasumsukan bahwa masyarakat sebagai pemilik suara memiliki kecenderungan untuk mencoblos partai politik yang mengusung capres-cawapres pilihan mereka.
Lebih spesifik lagi, parpol yang kadernya menjadi capres atau cawapres-lah yang akan cenderung dicoblos oleh pemilih. Apalagi jika mendapat berkah keberuntungan nomer urut parpol peserta pemilu 2019 pun identik dengan nomer urut capres dan cawapres jagoannya.
Apalagi semua partai berkeinginan menjaga perolehan kursinya di legislatif. Prabowo Subianto dan partai Gerindra memang sudah mendapat nomer cantik, yaitu Dua (2).
Baca Juga:
Dapat Nominasi Sebagai Salah Satu Tokoh Dunia Paling Korup 2024 versi OCCRP, Jokowi Beri Tanggapan
Anggotanya Diperiksa KPK, Ketua Komisi XI DPR Sebut Penyaluran Dana CSR BI Melalui Rekening Yayasan
Agus Harimurti Yudhoyono Sebut Peremajaan dan Pengadaan Kapal Laut Baru Butuh Anggaran Rp1,5 Triliun
Sekarang tinggal melihat efektivitaskan program, visi dan misi kepada publik dari masing-masing pasangan capres-cawapres yang akan berkompetisi dan berkontestasi di 2019. (*)
[Oleh : Igor Dirgantara. Penulis adalah Direktur Survey & Polling Indonesia (SPIN)]
(*) Untuk membaca tulisan Igor Dirgantara yang lainnya, silahkan KLIK DI SINI.