OPINI INDONESIA – Gemuruh berita OTT KPK terhadap Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP), Edhy Prabowo itu selalu terjadi di Medsos. Istilahnya hanya menjadi “Trending” (Topics).
Namun kenyataan politik bisa berkata lain. Kurang heboh bagaimana kasus kader PDIP Harun Masiku itu di mata publik. Sangat buruk. Beberapa kali jadi “trending topic”.
Sosoknya pun seperti hilang tanpa jejak. Bahkan nyaris tak terdengar dari Presiden bersuara lantang agar Harun Masiku segera ditangkap. Mungkin karena partainya sama. Tapi sudahlah, lihat saja semua hasil survei politik yang ada sekarang.
PDIP tetap juara, bertengger gagah di puncak elektabilitas parpol politik di Indonesia. Begitu juga sebelumnya dengan kasus Mensos Idrus Marhan (Golkar), Menpora Imam Nachrawi (PKB), Lutfi Hasan Ishaaq (Presiden PKS), dan Patrice Rio Capella (Sekjen Nasdem).
Keempat tokoh partai ini juga di OTT KPK. Riuh di medsos, tapi Golkar, Nasdem, PKB, dan PKS tetap bertengger sebagai Parpol papan atas.
Bagaimana dengan kasus Demokrat yang berjaya pada 10 tahun pemerintahan SBY (2004-2014), tapi elektabilitasnya turun drastis pada pemilu 2019 ? Bukankahk karena banyak kadernya yang terjerat kasus korupsi, padahal sudah mengatakan tidak pada korupsi?
Benar. Tetapi ekpose kasus korupsi kader partai Demokrat yang tersohor pada saat SBY berkuasa lebih dari satu orang, bahkan terlalu banyak.