Opiniindonesia.com – dengan perkembangan zaman dan kemajuan teknologi, media online, atau digital (internet) dan media sosial (medsos) telah menjadi kendaraan yang paling ngebut dalam hal distribusikan berita dan informasi.
Sayangnya, bukan hanya kabar baik dan berita positif yang menyebar di media online dan medsos. Namun, kabar buruk, berita negatif, berita hitam, dan hoaks pun meluncur dengan cepat mencemari dunia online ini.
Di pasar modal pun demikian. Rumor positif dan rumor negatif juga membuat polusi udara di pasar modal dan tentunya sangat mengganggu mekanisme pasar, mengingat rumor termasuk salah satu faktor yang mempengaruhi harga saham. Pepatah kuno yang populer di bursa saham, yaitu “buy on rumors, sell on news” memiliki andil sangat besar dalam menyuburkan eksistensi rumor ini.
Rumor adalah sepotong informasi yang belum diverifikasi sumbernya, sehingga belum tentu kebenarannya. Rumor menyebar dari mulut ke mulut, bukan dari sumber resmi tetapi sumbernya tidak jelas. Dengan demikian rumor sebenarnya sudah memiliki konotasi yang negatif. Pertanyaannya, apa yang harus dilakukan jika perusahaan publik (emiten) diserang rumor negatif di media online dan media sosial?
Baca Juga:
Persrilis.com Siap Publikasikan Press Release Anda, Jika Ingin Tampil di Media Ekonomi dan Bisnis
BUMN Care Dorong Lakukan Evaluasi Serius atas Insiden Blackout PLN di Bali, Cikarang, dan Bekasi
Memasuki Tahapan Krisis
Jika rumor negatif menyerang perusahaan publik, semua jajaran manajemen harus hati-hati. Tim corporate secretary dan tim public relations harus meningkatkan kewaspadaan dan kesiagaan. Bukan tidak mungkin, kondisi perusahaan publik sedang memasuki suatu tahapan krisis akibat serangan rumor negatif, yang memerlukan penanganan komunikasi yang sangat serius.
Pasar saham ini sangat rawan akan info-info manipulatif, berita negatif, ataupun rumor negatif. Bahkan cuma isu saja – yang entah darimana sumbernya, bisa memengaruhi kenaikan atau penurunan harga saham. Saham-saham yang diterpa rumor biasanya langsung bereaksi di pasar. Jika rumor yang beredar sifatnya negatif, maka biasanya harga saham akan turun.
Harga saham perusahaan publik yang rontok di bursa efek bisa menimbulkan kerugian yang sangat signifikan bagi para pemegang saham, termasuk ribuan investor kecil. Itulah bahayanya pengaruh rumor negatif di dunia online terhadap harga saham. Hanya gara-gara cuitan di medsos atau secuil kalimat di berita online, perusahan publik bisa rusak nama baiknya, hancur reputasinya, dan citranya terpuruk.
Baca Juga:
Keberpihakan Pemerintah terhadap Buruh Diapresiasi, 4 Sikap Presiden Prabowo Subianto Jadi Sorotan
IMF Turunkan Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tahun 2025 Jadi 4,7 Persen, Ini Tanggapan Istana
Dugaan Ijazah Palsu Jokowi, Polisi Periksa Ketua Umum PPN Andi Kurniawan Usai Laporkan Roy Suryo dkk
Belum lagi, jika cuitan negatif di medsos ini disambut oleh media-media mainstream secara serentak, maka krisis kecil yang sebelumnya “tidak dianggap” kini menjadi kebakaran besar yang harus segera dipadamkan.
Sebaiknya jangan anggap enteng rumor. Apa pun rumornya, terutama rumor negatif di medsos atau di media online, sekecil apa pun juga bentuknya, harus segera diatasi. Krisis kecil yang dibiarkan bisa merobek reputasi perusahaan publik. Apalagi jika besar, bisa jadi meluluhlantakkan reputasi emiten yang sudah dibangun puluhan tahun.
Yang Harus Dilakukan
Tidak ada jalan lain, Tim Komunikasi (Corporate Secretary atau Corporate Communications, ataupun Public Relations) harus segera memulihkan nama baik dan melakukan restorasi reputasi (image restoration).Hal tersebut harus dilakukan agar di kemudian hari memudahkan untuk mengangkat citra perusahaan publik kembali, ke posisi seperti waktu berkibar. Tidak ada cara yang luar biasa yang bisa dilakukan lagi, karena yang terpenting adalah bagaimana agar api krisis segera dipadamkan dengan segera, secara cepat dan tepat.
Baca Juga:
Beginilah 5 Jalan yang Dilakukan Press Release untuk Lakukan Perbaikan Citra dan Pulihkan Nama Baik
Prabowo Minta Para Menteri Rapatkan Barisan, Mensesneg Prasetyo Hadi: Tetap Jaga Semangat
Tim Komunikasi untuk sementara akan berubah menjadi menjadi Tim Komunikasi Krisis yang akan menjadi kepanjangan tangan perusahaan untuk menjelaskan berbagai hal terkait dengan kondisi krisis yang sedang terjadi.
Tim Komunikasi bisa menjelaskan hal yang terjadi kepada stakeholders (pemangku kepentingan) terutama kepada media, mitra bisnis, konsumen, dan pihak terkait lainnya, sesuai dengan prinsip-prisip keterbukaan informasi publik. Sedangkan CEO dan manajemen bisa lebih fokus memberikan penjelasan kepada para share holder (pemegang saham).
Tim Komunikasi ini harus bergerak cepat mengambil jalan terbaik untuk mengamputasi krisis ini, dengan tata kelola komunikasi dan strategi public relations yang baik agar reputation repair ini pulih kembali. Tim Komunikasi yang khusus menangani urusan seperti di atas, saya sebut sebagai Tim Sapu Jagat.
Tim Sapu Langit
Tim Sapu Langit adalah Tim Komunikasi yang menangani pencemaran udara atau polusi rumor (dan berita negatif) di dunia online, yang ada di media siber atau media sosial. Tim ini di dunia komunikasi disebut juga sebagai Online Reputation Management (ORM) yang saat ini sedang berkembang dengan pesat. Inilah Tim Sapu Langit yang menjadi ujung tombak dan obat mujarab untuk memulihkan reputasi dan merestorasi citra perusahaan publik setelah serangan rumor negatif.
ORM merupakan strategi untuk mengontrol segala interaksi, aktivitas, dan feedback terhadap brand (merek, korporasi atau tokoh), khususnya yang terjadi di dunia digital. Tujuannya adalah agar reputasi online (atau reputasi siber, atau reputasi digital) perusahaan publik tetap terjaga dengan baik, atau menjadi lebih baik di mata publik.
Cara pandang netizen melihat atau persepsi (termasuk rumor) terhadap korporasi/Anda dianalisa seberapa besar daya rusaknya terhadap reputasi. Munculnya rumor negatif ataupun sentimen negatif, khususnya di digital (mesin pencari Google) dapat menjadi ancaman reputasi, karena dapat berpengaruh negatif terhadap reputasi korporasi/Anda sendiri.
Di seluruh dunia, ORM sangat efektif untuk melawan propaganda negatif dari kompetitor yang menyerang secara online dari berbagai penjuru. Tidak bisa dipungkiri bahwa di era internet ini persaingan ketat terjadi di segala bidang, khususnya di dunia bisnis. Jadi, kemungkinan adanya rumor negatif, propaganda, negative campaign, black campaign atau hoaks mungkin saja terjadi.
Singkirkan Rumor Negatif
Caranya? Nah, ini sudah masuk ke ranah teknis. Poinnya adalah bagaimana semua rumor negatif bisa tersingkir di halaman utama situs mesin pencari Google. Sebaliknya, berita positif digeser ke halaman utama Google. Ada banyak taktik dan strategi untuk mencapai sasaran ini, mulai dari forum, media sosial, content marketing, buzzer, SEO (search engine optimation) dan lainnya. Namun, pembahasan kali ini, akan menitik beratkan pada strategi.
Seperti diketahui, saat ini kita sudah masuk era ZMOT (Zero Moment of Truth), di mana netizen akan mencari informasi, referensi, atau rekomendasi di mesin pencari Google, sebelum mereka memutuskan sesuatu.
Begitu juga dengan perusahaan publik, bisa divonis miring dari hasil pencarian. Coba bayangkan, jika netizen mencari informasi dengan kata kunci nama korporasi/Anda di mesin pencari Google, kemudian hasil pencariannya adalah banjir rumor negatif, kritik, komplain, tudingan, berita dan informasi atau review negatif. Tim ORM akan mengimplementasi strategi SEO dengan menyiapkan 10 artikel di digital asset (blog atau website yang sudah optimal). Kemudian, kesepuluh artikel tersebut akan dioptimalkan dengan strategi SEO white hat (strategi SEO yang mengikuti algoritma Google).
Goal atau objektif utama dari strategi ini adalah agar hasil pencarian rumor negatif yang sebelumnya muncul di halaman satu, akan pindah ke halaman dua atau ke belakang. Kini, posisinya di halaman satu Google dikuasai berita positif kita karena 10 artikel yang sudah dioptimalkan sukses menggeser berita negatif dengan strategi SEO.
Kesuksesan Tim ORP ini ditentukan kemampuannya menggeser konten negatif ke halaman dua atau di halaman yang lebih belakang lagi. Begitu juga soal kecepatan waktu menjadi hal yang menentukan. Semakin cepat munculnya konten positif perusahaan publik di halaman satu google, tentu akan semakin sukses.
Menghalau Badai
Badai sudah berlalu, atau krisis sudah berhasil dilalui jika langit sudah menjadi bersih. Tidak ada lagi polusi udara yang kotor berisi sampah-sampah rumor negatif pengganggu. Artinya, di dunia online sudah memuat konten- konten positif, di Google halaman 1 tidak ada lagi berita-berita negatif yang mengganggu reputasi perusahaan publik. Kini, yang muncul berita resmi dari Public Expose, Press Release ataupun Press Conference.
Meskipun demikian kita harus waspada, terkadang ada krisis susulan. Tim Komunikasi dan Tim ORP harus tetap siaga dan berjaga-jaga untuk antisipasi jangan-jangan ada tsunami susulan ataupun gempa susulan.
Setelah situasi dan kondisi dipastikan aman dan krisis pun sudah berhasil dilewati, kini saatnya perusahaan publik melambungkan lagi citranya, termasuk semua merek produk dan jasa yang dimilikinya. Semoga sukses.
(*) Tulisan ini sudah dipublikasikan di media Investor.id
Oleh : Budi Purnomo S.IKom, M.IKom, praktisi media dan komunikasi, owner Budipurnomo.com