Cetak Laba Rp15,98 Triliun Pada Triwulan I 2024, Mayoritas Analis Rekomendasi Beli Saham BBRI

- Pewarta

Minggu, 5 Mei 2024 - 12:43 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Usai mencetak laba Rp15,98 triliun hingga akhir Triwulan I 2024,  mayoritas analis pasar modal tetap memasang rekomendasi Buy atau Beli untuk saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI). (Dok. BRI)

Usai mencetak laba Rp15,98 triliun hingga akhir Triwulan I 2024, mayoritas analis pasar modal tetap memasang rekomendasi Buy atau Beli untuk saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI). (Dok. BRI)

HARIANINVESTOR.COM – Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk berhasil mencetak laba Rp15,98 triliun hingga akhir Triwulan I 2024.

Atas pencapaian tersebut, mayoritas analis pasar modal tetap memasang rekomendasi Buy atau Beli untuk saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI).

Mengutip Bloomberg Technoz, berdasarkan konsensus Bloomberg, sebanyak 33 analis atau 97,1% memasang rekomendasi Beli untuk BBRI.

Hanya ada satu analis yang memberikan rekomendasi Tahan. Dalam konsensus tersebut target harga untuk saham BBRI untuk 12 bulan depan masih tinggi di angka Rp6.653.

Hingga akhir Maret 2024 tercatat BRI berhasil menyalurkan kredit sebesar Rp1.308,65 triliun atau tumbuh double digit sebesar 10,89% year on year.

Dari penyaluran kredit tersebut, sebesar 83,25% diantaranya atau sejumlah Rp1.089,41 triliun merupakan portofolio kredit untuk segmen UMKM.

Penyaluran kredit yang tumbuh double digit tersebut berdampak terhadap meningkatnya aset perseroan, dimana tercatat aset BRI mencapai sebesar Rp1.989,07 triliun atau tumbuh 9,11% yoy.

Apabila dirinci, seluruh segmen pinjaman BRI tercatat tumbuh positif, segmen mikro tercatat tumbuh 10,51% yoy menjadi Rp622,61 triliun, segmen konsumer tumbuh 11,62% yoy menjadi Rp193,96 triliun, segmen kecil dan menengah tumbuh 8,06% yoy menjadi Rp272,85 triliun dan segmen korporasi tumbuh 15,10% yoy menjadi Rp219,24 triliun.

Analis Sucor Sekuritas Edward Lowis dalam riset terbarunya mengatakan laba bersih BBRI relatif tumbuh stabil yang didukung oleh pendapatan yang kuat sehingga bisa meng-cover pencadangan.

Net interest income (NII) tumbuh sehat 16% yang didorong oleh pertumbuhan kredit yang kuat.

Dengan kinerja tersebut, Sucor memberikan rekomendasi Beli untuk saham BBRI dengan target harga Rp6.400.

“Target harga kami setara dengan 2,8x price to book pada 2024 dengan asumsi return on equity 23% dengan cost to equity 12%,” ujarnya.

Analis Ciptadana Sekuritas Erni Marsella Siahaan dalam riset terbarunya, Kamis (25/4/2024) mengatakan, perolehan laba bersih BRI (BBRI) yang juga turun 1,4% secara kuartalan itu sejatinya sedikit di bawah perkiraannya.

Akan tetapi, laba bersih BRI (BBRI) masih in-line dengan perkiraan konsensus, yakni setara 24% dari perkiraan satu tahun penuh.

Namun, Erni menggarisbawahi NIM BRI akan terpengaruh kenaikan suku bunga acuan.

Manajemen BRI (BBRI) sendiri telah merevisi target NIM 20 bps lebih rendah menjadi 7,6%-8% dari sebelumnya 7,8%-8%.

Erni mempertahankan rekomendasi buy dengan target harga Rp7.000/saham. Target harga ini sendiri lebih rendah dari target sebelumnya Rp7.150/saham.

Sebelumnya, Direktur Utama BRI Sunarso mengungkapkan optimisme perseroan mencapai pertumbuhan kredit double digit di tengah era suku bunga tinggi.

Seperti diketahui, hingga akhir kuartal I-2024 tercatat Loan to Deposit Ratio (LDR) bank pada akhir Maret 2024 tercatat sebesar 83,28%.

Kemudian dari sisi permodalan, BRI juga mampu menjaga rasio permodalan yang kuat dengan Capital Adequacy Ratio (CAR) sebesar 23,97%.

“Saat ini kami tidak memiliki isu likuiditas karena masih longgar. Kami akan terus mempertahankan likuiditas tersebut secara sehat dan mempertahankan pertumbuhan kredit double digit,” tambahnya.

BRI pun optimistis pertumbuhan kredit di tahun ini dapat tercapai sesuai target yang ditetapkan pada awal tahun, yakni double digit dikisaran 10-12% yoy.***

Berita Terkait

Terlambat Sampaikan Laporan Keuangan, Bursa Efek Indonesia Jatuhkan Sanksi kepada 3 Emiten BUMN
Laba Bersih PT Bukit Asam Tbk 2023 Rp4,6 Triliun, 75 Persen untuk Bagi Dividen dan Sisanya Laba Ditahan
Laba Bersih PT Aneka Tambang Tbk 2023 Turun dari Tahun 2022, RUPST Putuskan Bagi Dividen 100 Persen
Koko Wigyantoro dan Tigor Pangaribuan Diberhentikan Dengan Hormat dari Direktur PT Timah Tbk
PT Jasa Marga Tbk Telah Beli Kembali Reksa Dana Penyertaan Terbatas Mandiri Infrastruktur Ekuitas Transjawa
Langkah Manajemen PT Sepatu Bata Tbk Kurang Tepat.di Tengah Pertumbuhan Industri Sepatu Nasional
Raih Dana Rp72,19 Miliar, PT Xolare RCR Energy Tbk Berkomitmen Kembangkan Bisnis Aspal Ramah Lingkungan
Melantai di BEI, PT Remala Abadi Tbk akan Ambilalih Saham FMI, Pembelian Aset, dan Tambah Modal Kerja
Jasasiaranpers.com dan media online ini mendukung program manajemen reputasi melalui publikasi press release untuk institusi, organisasi dan merek/brand produk. Manajemen reputasi juga penting bagi kalangan birokrat, politisi, pengusaha, selebriti dan tokoh publik.

Berita Terkait

Rabu, 15 Mei 2024 - 12:05 WIB

Terlambat Sampaikan Laporan Keuangan, Bursa Efek Indonesia Jatuhkan Sanksi kepada 3 Emiten BUMN

Kamis, 9 Mei 2024 - 07:37 WIB

Laba Bersih PT Bukit Asam Tbk 2023 Rp4,6 Triliun, 75 Persen untuk Bagi Dividen dan Sisanya Laba Ditahan

Rabu, 8 Mei 2024 - 22:01 WIB

Laba Bersih PT Aneka Tambang Tbk 2023 Turun dari Tahun 2022, RUPST Putuskan Bagi Dividen 100 Persen

Rabu, 8 Mei 2024 - 21:05 WIB

Koko Wigyantoro dan Tigor Pangaribuan Diberhentikan Dengan Hormat dari Direktur PT Timah Tbk

Rabu, 8 Mei 2024 - 20:39 WIB

PT Jasa Marga Tbk Telah Beli Kembali Reksa Dana Penyertaan Terbatas Mandiri Infrastruktur Ekuitas Transjawa

Berita Terbaru