Bukit Algoritma Diprediksi Tidak Punya Masa Depan Setelah Runtuhnya Sillicon Valley Bank

Avatar photo

- Pewarta

Sabtu, 8 April 2023 - 14:32 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Bukit Algoritma digagas oleh Politisi PDIP Budiman Sudjatmiko

Bukit Algoritma digagas oleh Politisi PDIP Budiman Sudjatmiko

Oleh: Achmad Nur Hidayat, Ekonom dan Pakar Kebijakan Publik Narasi Institute

OPINIINDONESIA.COM – Tumbangnya Silicon Valley Bank (SVB) yang telah dinyatakan ditutup oleh regulator Amerika Serikat pada Jumat (10/3/2023) yang lalu menjadi pertanda buruk bagi bisnis rintisan.

SVB dikenal sebagai Bank yang fokus kepada  pembiayaan perusahaan teknologi dan start-up.

Bank ini memiliki aset sekitar $209 miliar dan deposito $175,4 miliar dan dinyatakan sebagai bank peringkat ke-16 sebagai pemberi pinjaman AS terbesar pada 2022 lalu.

Menghadapi resesi global SVB menaikan suku bunga yang lebih tinggi sehingga mempersulit start-up untuk membayar cicilan dan membuat nasabah secara rush menarik simpanan mereka di SVB.

Kejadian ini diprediksi akan membuat bank-bank di dunia menjadi berhati-hati dalam pembiayaan bisnis rintisan.

Belakangan ini bisnis rintisan (start-up) satu persatu berguguran. Ribuan karyawannya terkena PHK seperti yang terjadi di Amazon, 5 Januari 2023 lalu telah mem-PHK sekitar 18000 karyawan.

Google juga mem-PHK 12000 karyawan. Meta, Induk Facebook juga akan PHK 10 Ribu Karyawan hingga Akhir Mei 2023

Di dalam negeri terakhir GOTO mem-PHK 1300 orang dan kembali PHK 600 karyawannya untuk merampingkan bisnis.

Jika ditelusuri lebih jauh maka para pegiat bisnis rintisan harus lebih berhati-hati dan lebih kreatif untuk meningkatkan feasibility bisnisnya.

Mengambil pelajaran dari kejadian-kejadian tersebut, maka proyek Bukit Algoritma di Sukabumi, Jawa Barat  diprediksi tidak memiliki masa depan.

Rilisbisnis.com mendukung program publikasi press release di media khusus ekonomi & bisnis untuk memulihankan citra yang kurang baik ataupun untuk meningkatan reputasi para pebisnis/entrepreneur, korporasi, institusi ataupun merek/brand produk.

Bukit Algoritma rencananya adalah tempat terhimpunnya para industri rintisan yang terintegrasi seperti halnya Silicon Valey di California yang menjadi role model bisnis tech-start up.

Bukit Algoritma digagas oleh Politisi PDIP Budiman Sudjatmiko yang saat ini sudah berjalan hampir 2 tahun.

Sejak groundbreaking PT Kiniku Bintang Raya (KSO) dan BUMN Konstruksi PT Amarta Karya (Persero) pada tangal 9 Juni 2021 oleh yang lalu

Namun sampai awal 2023 belum juga ada progress pembangunan.

Proyek bukit Algoritma tidak memiliki perencanaan yang matang karena para penggasan tidak punya wawasan yang cukup dan mumpuni

Terkait membaca situasi masa depan khususnya paska pandemi yang tidak menguntungkan para pemain rintasan (starup).

Penggasan proyek tersebut sekedar memanfaatkan kekuasaan “aji mumpung” daripada perencanaan yang matang.

Akibatnya proyek bukit algoritma akan gagal dan para pelaku proyek BUMN dan swasta kemungkinan akan dipidanakan karena merugikan aset BUMN.

Proyek yang bernilai Rp18 triliun bila berhasil dibangun akan menjadi bangunan kosong karena sepi dihuni perusahaan rintisan.

Karena paska runtuhnya SVB, perusahaan rintisan diprediksi kekurangan modal dan akhirnya harus memPHK karyawannya.

Salah satu tanda Bukit Algoritma akan gagal adalah keterlambatan pembangunan proyek yang hampir 2 tahun tidak ada progres.

Keterlambatan tersebut disebabkan perencanaan yang serampangan dan ketiadaan investor yang mau berinvestasi.

Jelas, proyek bukit algoritma ini akan menjadi liabilitas bagi pemerintahan sekarang dan pemerintahan masa depan.

Kejatuhan Silicon Valley Bank yang berkorelasi dengan pembiayaan start-up di AS dan Global memberikan gambaran bahwa start-up kini bukan lagi bisnis yang menggiurkan.

Portal berita ini menerima konten video dengan durasi maksimal 30 detik (ukuran dan format video untuk plaftform Youtube atau Dailymotion) dengan teks narasi maksimal 15 paragraf. Kirim lewat WA Center: 085315557788.

Hal ini akan diikuti suramnya masa depan proyek Bukit Algoritma.

Proyek Bukit Algoritma malah menjadi beban BUMN daripada aset keuntungan perusahaan plat merah.

Bila ini menjadi beban maka para penggagasnya harus dimintai pertanggungjawaban.

Pemerintah Indonesia harus melakukan review terhadap rencana pembangunan dan program kerja proyek ini.

Peluang bagi aktivis pers pelajar, pers mahasiswa, dan muda/mudi untuk dilatih menulis berita secara online, dan praktek liputan langsung menjadi jurnalis muda di media ini. Kirim CV dan karya tulis, ke WA Center: 087815557788.

Jika mau diteruskan maka harus ada kajian lebih jauh untuk meningkatkan kelayakan dan kemanfaatan lebih jauh atas dibangunnya Bukit Algoritma

Sehingga tidak menjadi kesia-siaan yang menghabiskan triliunan anggaran yang merugikan para investornya.***

Berita Terkait

Hangatnya Pertemuan Idul Fitri: Diskusi Perkembangan Pasar Modal di BNSP
Pemutusan Batas Usia Calon Presiden: Analisis Dr. Fahri Bachmid Menjelang Putusan MK
Dewan Sengketa Konstruksi Sebagai Alternatif Penyelesaian Sengketa Konstruksi
Martabat MPR Pasca Amandemen UUD 1945, Yusril: Kita Kehilangan Ide Dasar Bernegara
Solusi agar Independensi KPK Bisa Diimplementasikan dengan Baik Tanpa Bubarkan Lembaga
Idulfitri: Mengapa Penting untuk Kembali ke Fitrah yang Sejati
Ketimpangan Ekonomi dan Kesenjangan Sosial di Indonesia: Masalah yang Terus Membayangi Perkembangan Demokrasi
Mengapa Peran Masyarakat Sipil Penting dalam Membentuk Kebijakan Publik di Indonesia

Berita Terkait

Selasa, 16 April 2024 - 11:04 WIB

Hangatnya Pertemuan Idul Fitri: Diskusi Perkembangan Pasar Modal di BNSP

Minggu, 15 Oktober 2023 - 10:43 WIB

Pemutusan Batas Usia Calon Presiden: Analisis Dr. Fahri Bachmid Menjelang Putusan MK

Rabu, 24 Mei 2023 - 09:10 WIB

Dewan Sengketa Konstruksi Sebagai Alternatif Penyelesaian Sengketa Konstruksi

Rabu, 12 April 2023 - 20:52 WIB

Martabat MPR Pasca Amandemen UUD 1945, Yusril: Kita Kehilangan Ide Dasar Bernegara

Selasa, 11 April 2023 - 22:00 WIB

Solusi agar Independensi KPK Bisa Diimplementasikan dengan Baik Tanpa Bubarkan Lembaga

Berita Terbaru