Dapat Surat Juga dari Anak Kecil, Jokowi Berkaca-Kaca

Avatar photo

- Pewarta

Senin, 25 Februari 2019 - 16:34 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

SEMENTARA detector hoax di Jokowi Centre (yang baru diluncurkan) mungkin sedang melakukan pelacakan untuk memastikan apakah surat Gendis Queen kepada Prabowo, kemarin, di Medan, asli atau hanya “Sandiwara Uno”, tiba-tiba pagi ini ada kabar bahwa Pak Jokowi pun juga menerima kiriman surat yang isinya lebih dramatis lagi. Juga dari anak kecil. Umurnya bahkan lebih muda dari ‘Ndis’. Baru 7 tahun.

Pak Jokowi yang tercinta. Surat ini dari pengagum-mu, Bapak. Penggemar setia-mu, Pak. Dari pendukung berat-mu, Pak Jokowi.

Nama saya Ratu Gendas, Pak. Tapi biasa dipanggil ‘Ndas’.

===
Catatan redaksi:
Ratu Gendas (Ndas) adalah anak yang bertipe sama seperti Gendis Queen (Ndis). Bedanya, Ndas lebih puitis. Dia menghargai Jokowi dengan mengatakan dirinya sebagai “pengagum-mu”, “penggemar-mu” dan “pendukung-mu”. Dia selalu memakai kata ganti “mu” untuk Pak Jokowi.
===

Ratu Gendas melanjutkan surat singkatnya itu.

Ndas ingin sumbangkan celeng an Ndas ini kepada Bapak Jokowi supaya bapak tidak sedih setelah 17 April nanti. Kata kakak Ndas, Pak Jokowi udah malas pergi ke mana-mana karena sering banyak kursi kosong. Ndas jadi sedih!

Tapi pak, celeng an Ndas ini isinya tak banyak. Hanya sebagai tanda gelisah saja. Ndas ingin meyakinkan Bapak bahwa rakyat-mu pasti akan ingat jasa-jasa-mu, pak. Sebab, jasa-jasa-mu akan tercatat lama. Bertahun-tahun. Mungkin nanti sampai belasan atau puluhan tahun.

Misalnya, utang besar yang berhasil Bapak tumpuk. Tentu ini lama membayarnya, iya ‘kan Pak? Berarti nama Pak Jokowi akan diingat terus. Oleh rakyat-mu, Pak. Tidak mungkin rakyat melupakan-mu. Mana mungkin. Begitu hebat prestasi yang Bapak capai. Begitu banyak pekerjaan yang Bapak selesaikan.

Begitu masif jalan tol-mu, Pak. Betapa panjang jalan desa-mu. Betapa banyak jembatan-mu. Betapa besar impor-mu, Pak Jokowi. Semua ini menggambarkan prestasi-mu yang tak terbantahkan, Pak.

Oleh karena itu, Ndas akan memberitahu teman-teman Ndas agar menceritakan kepada ayah-ibu mereka tentang keunggulan-mu, Pak. Tentang kerja keras-mu. Tentang Pak Jokowi yang selalu jujur tetapi dikatakan orang suka bohong.

Di alinea ini, Presiden Jokowi tak bisa menahan harunya. Beliau berkaca-kaca. Begitu menggugah kata-kata Ndas. Banyak kamera televisi yang berhasil merekam ekspresi haru Jokowi.

Rilisbisnis.com mendukung program publikasi press release di media khusus ekonomi & bisnis untuk memulihankan citra yang kurang baik ataupun untuk meningkatan reputasi para pebisnis/entrepreneur, korporasi, institusi ataupun merek/brand produk.

Murid kelas 2 SD itu kemudian melanjutkan isi suratnya. Ndas bagaikan mengerti bagaimana cara membuat Jokowi meneteskan air mata. Begini lanjutan surat Ndas.

“InsyaAllah, Ndas akan berjuang untuk-mu, Pak Jokowi. Ndas akan selalu berdoa untuk-mu. Ndas akan terus menceritakan tentang karya-karya-mu. Kesderhanaan-mu. Keikhlasan-mu. Ketulusan-mu. Kebaikan-mu.

Salam ‘satu jari’…

[Oleh : Asyari Usman, adalah Waratan Senior Indonesia.]

Berita Terkait

Hangatnya Pertemuan Idul Fitri: Diskusi Perkembangan Pasar Modal di BNSP
Pemutusan Batas Usia Calon Presiden: Analisis Dr. Fahri Bachmid Menjelang Putusan MK
Dewan Sengketa Konstruksi Sebagai Alternatif Penyelesaian Sengketa Konstruksi
Martabat MPR Pasca Amandemen UUD 1945, Yusril: Kita Kehilangan Ide Dasar Bernegara
Solusi agar Independensi KPK Bisa Diimplementasikan dengan Baik Tanpa Bubarkan Lembaga
Idulfitri: Mengapa Penting untuk Kembali ke Fitrah yang Sejati
Ketimpangan Ekonomi dan Kesenjangan Sosial di Indonesia: Masalah yang Terus Membayangi Perkembangan Demokrasi
Mengapa Peran Masyarakat Sipil Penting dalam Membentuk Kebijakan Publik di Indonesia

Berita Terkait

Selasa, 16 April 2024 - 11:04 WIB

Hangatnya Pertemuan Idul Fitri: Diskusi Perkembangan Pasar Modal di BNSP

Minggu, 15 Oktober 2023 - 10:43 WIB

Pemutusan Batas Usia Calon Presiden: Analisis Dr. Fahri Bachmid Menjelang Putusan MK

Rabu, 24 Mei 2023 - 09:10 WIB

Dewan Sengketa Konstruksi Sebagai Alternatif Penyelesaian Sengketa Konstruksi

Rabu, 12 April 2023 - 20:52 WIB

Martabat MPR Pasca Amandemen UUD 1945, Yusril: Kita Kehilangan Ide Dasar Bernegara

Selasa, 11 April 2023 - 22:00 WIB

Solusi agar Independensi KPK Bisa Diimplementasikan dengan Baik Tanpa Bubarkan Lembaga

Berita Terbaru