Fitnah ke Prabowo Pakai Momen dan Musim, Sontoloyo Kan ?

Avatar photo

- Pewarta

Kamis, 27 Desember 2018 - 19:27 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

TIDAK ADA daya dan upaya dalam menahan laju dukungan ke pasangan no.2 dalam PILPRES memasuki 17 April 2019. Bahkan ketua team kampanye nasional (TKN) JokoRuf yakni Erik Tohir pun hampir kehabisan akal sehatnya. Dia sampai ikut2an masuk keluar pasar sebagai peran pengganti (sutarman) untuk menanyakan dan mengecek harga naik apa turun.

Dan alhamdulillah walaupun dia ganteng tak ada satupun emak-emak mengkrubutinnya. Bahkan nenek-nenekpun ogah. Apalagi minta selfi-selfian.

Namun ada yang menarik dari ketidak berdayaan mereka itu yakni jurus mabuk yang mereka keluarkan yakni JURUS FITNAH.

Dan fitnah paling seksi yang dialamatkan diantara Prabowo dan Sandi adalah Pak Jendral Prabowo Subianto. Dan fitnah itu disesuaikan dengan moment hari-hari besar di tanah air dan hari-hari besar Islam. Sebagai contoh; kalau di bulan Ramadhan, mereka fitnah Prabowo gak puasa dan shalat. Di bulan Muharram, mereka tuduh Prabowo mau mendirikan KHILAFAH. Di bulan Maulud, mereka tuduh Prabowo gak bisa jadi imam shalat.

Di hari Pahlawan, mereka tuduh Prabowo tukang culik dan akan buat kerusuhan kalau kalah, dan di bulan Desember ini, mereka tuduh Prabowo ikut merayakan ritual natal. Prabowo kristen, dsb.
Hebatkan Pak Prabowo ..?

Kelompok petahana selalu berkoar-koar agar jangan agama dibawa-bawa ke arena politik. Jangan dagang agama di PILPRES.

Jangan berlindung dibalik jubah agama. Jangan … jangan …. dan jangan seribu satu macam berkaitan dengan agama tapi sayang, serangan yg mereka alamatkan ke Prabowo 98 persennya terkandung unsur agama di dalamnya. Lihat moment dan bulan diatas dalam serangan fitnah ke Prabowo.

Anehkan ada orang yang berkeinginan merubah asas negara Pancasila dengan mendirikan negara khilafah. Tapi disisi yang lain sang pemimpin yang mau mendirikan khilafah itu ikut juga merayakan natal dan dia dituduh kristen. Aneh bin ajaib tapi nyata ada di negeri cebong.

Orang-orang dan partai-partai yang bagai tikus geladak di dalam kapal petahana yang sudah oleng dan mau tenggelam ini, mereka mau loncat ke laut tapi malu dan gengsi. Mau keluar kena ancaman sebagai penghianat.

Tapi mau bertahanpun feeling mereka bahwa ini bakal kalah.

Maka jalan satu-satunya dengan sisa waktu tinggal 3 bulan ini mereka berusaha geber sekuat tenaga biar sampai turun bero agar Prabowo Sandi KEOK sebelum bertanding di 17 April 2019 nanti.

Rilisbisnis.com mendukung program publikasi press release di media khusus ekonomi & bisnis untuk memulihankan citra yang kurang baik ataupun untuk meningkatan reputasi para pebisnis/entrepreneur, korporasi, institusi ataupun merek/brand produk.

Yaitu dengan cara pakai media yang mereka punya tanpa malu CIPTAKAN FITNAH sebanyak-banyaknya kepada Prabowo agar elektabilitasnya menurun drastis. Hanya itu yang bisa diperbuat.

Namun sayang cara2 seperti ini sdh gak ngaruh, karna rakyat sdh semakin cerdas dan gak bisa tertipu lagi.

Mau ngangkat elektabilitas dengan jadi sinterclaus bagi-bagi duitpun gak ngepek. Duit Ngachiro udah habis. Mau ngutangpun gak ada yang bisa kasih ngutang lagi karena hutangnya udah bertumpuk. Untuk yang satu ini ada pantunnya:

“Tali kutang terbuat dari sutra,
Dipakai anak perawan menanam padi,
Giliran ngutang atas nama negara,
Tapi saat bagi-bagi duit atas nama pribadi….

Ini pantun copas dari teman seperjuangan.

Pendek kata kubu incumbent makin puanik. Malah ada surat edaran dari mendagri untuk para Bupati dan Walikota se Indonesia agar merekam semua nomor KTP. Mudah-mudahan ini hanya HOAX. Tapi kalau benar wah kecurangan apalagi yang akan kau lakukan ….?

Mari ciptakan PILPRES dan PILEG yang damai, bersih dan jujur serta transparan. Jangan culas dan curang. Itu sama aja mengundang bencana dan murka Allah. Ingat anak Krakatau katanya lebih galak dari emaknya kalau meletus. BMKG sudah memberikan warning di pulau Jawa ini agar waspada karena ada bakal gempa besar. Dan tidak tahu kapan terjadi.

Musibah tidak akan terjadi kalau kita mau hidup dengan apa yang diinginkan Allah, what’s Allah Will. Percayalah kalau mau percaya. Tapi kalau tidak maka berbuatlah sesuka hatimu. Kita hanya menyerahkan semua ini kepada Allah yang Punya Langit dan Bumi.

Wallahu A’lam

[Oleh : Moh. Naufal Dunggio, Ketua LDK PWM DKI Jkt dan Sekretaris KDK MUI Pusat]

Berita Terkait

Hangatnya Pertemuan Idul Fitri: Diskusi Perkembangan Pasar Modal di BNSP
Pemutusan Batas Usia Calon Presiden: Analisis Dr. Fahri Bachmid Menjelang Putusan MK
Dewan Sengketa Konstruksi Sebagai Alternatif Penyelesaian Sengketa Konstruksi
Martabat MPR Pasca Amandemen UUD 1945, Yusril: Kita Kehilangan Ide Dasar Bernegara
Solusi agar Independensi KPK Bisa Diimplementasikan dengan Baik Tanpa Bubarkan Lembaga
Idulfitri: Mengapa Penting untuk Kembali ke Fitrah yang Sejati
Ketimpangan Ekonomi dan Kesenjangan Sosial di Indonesia: Masalah yang Terus Membayangi Perkembangan Demokrasi
Mengapa Peran Masyarakat Sipil Penting dalam Membentuk Kebijakan Publik di Indonesia

Berita Terkait

Selasa, 16 April 2024 - 11:04 WIB

Hangatnya Pertemuan Idul Fitri: Diskusi Perkembangan Pasar Modal di BNSP

Minggu, 15 Oktober 2023 - 10:43 WIB

Pemutusan Batas Usia Calon Presiden: Analisis Dr. Fahri Bachmid Menjelang Putusan MK

Rabu, 24 Mei 2023 - 09:10 WIB

Dewan Sengketa Konstruksi Sebagai Alternatif Penyelesaian Sengketa Konstruksi

Rabu, 12 April 2023 - 20:52 WIB

Martabat MPR Pasca Amandemen UUD 1945, Yusril: Kita Kehilangan Ide Dasar Bernegara

Selasa, 11 April 2023 - 22:00 WIB

Solusi agar Independensi KPK Bisa Diimplementasikan dengan Baik Tanpa Bubarkan Lembaga

Berita Terbaru