BISNISNEWS.COM – Gibran Rakabuming Raka, calon wakil presiden nomor urut 2, mempertanyakan keberpihakan terhadap sumber daya nikel yang berlimpah di Indonesia.
Pertanyaan diajukan kepada paslon nomor urut 1, Anies Baswedan – Muhaimin Iskandar (Cak Imin) beserta tim.
“Paslon nomor 1 dan timsesnya sering menggaungkan LFP (lithium ferrophosphate), saya gak tau nih pasangan nomor 1 nih anti nikel atau gimana,” tanya Gibran.
Gibran menyampaikan saat sesi debat keempat Pilpres 2024 yang digelar di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Minggu 21 Januari 2024.
Baca Juga:
Dituding Pernah Meminta Pepanjangan Jabatan Kepala Negara 3 Periode, Jokowi Beri Tanggapan
Pajak Pertambahan Nilai (PPN) 12 Persen Tak Naik, Prabowo Sangat Peduli Aspirasi Rakyat
Penetapan Tersangka Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto Janggal, dan Politik Adu Domba Jokowi
Setelah mendapat jawaban dari Cak Imin, Gibran menilai Cak Imin tidak memahami apa itu LFP.
Baca artikel lainnya di sini : Momen Minta Maaf ke Mahfud MD di Tengah Debat, Gibran : Mohon Maaf Jika Ada Kata-kata yang Salah
Hal itu, kata Gibran, justru bertolak belakang dengan sikap timses paslon nomor urut 1 yang kerap berbicara mengenai LFP.
“Ini agak aneh ya yang sering ngomong LFP itu timsesnya, tapi cawapresnya nggak paham LFP itu apa. Kan aneh,” kata dia.
Baca Juga:
Dapat Nominasi Sebagai Salah Satu Tokoh Dunia Paling Korup 2024 versi OCCRP, Jokowi Beri Tanggapan
Anggotanya Diperiksa KPK, Ketua Komisi XI DPR Sebut Penyaluran Dana CSR BI Melalui Rekening Yayasan
Agus Harimurti Yudhoyono Sebut Peremajaan dan Pengadaan Kapal Laut Baru Butuh Anggaran Rp1,5 Triliun
Gibran lantas menanyakan apakah Cak Imin kerap berdiskusi dengan timsesnya, salah satunya Thomas Lembong.
Lihat juga konten video, di sini: Di Majalengka, Calon Presiden Prabowo Subianto Sebut Demokrasi Artinya Rakyat yang Berkuasa
“Saya nggak tahu Pak Tom Lembong dan timsesnya sering nggak diskusi sama cawapresnya. Masak cawapresnya nggak paham.”
“Saya jelaskan sekali lagi, lithium ferrophospat, itu adalah alternatif nikel intinya ada negara nggak mau pakai nikel.”
Baca Juga:
Mensesneg Prasetyo Hadi Tanggapi Rencana Hasto Kristiyanto Bongkar Dugaan Korupsi Pejabat Negara
Wamenkomdigi Angga Raka Prabowo Pastikan Jaringan Seluler Warga Lancar saat Libur Tahun Baru
Kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) 12 Persen Tanggung Jawab siapa?
“Itu lho, Gus yang saya maksud, apakah Gus Muhaimin juga anti nikel seperti pak Tom Lembong?” kata Gibran.
Lebih lanjut, ia mengungkap bahwa Indonesia memiliki cadangan nikel terbesar di dunia dan hal itu dinilai sebagai kekuatan.
Jika mereka terus berbicara mengenai LFP, mereka disebut Gibran sama dengan mempromosikan produk China.
“Kita itu Indonesia sekarang adalah negara dengan cadangan nikel terbesar sedunia.”
“Ini kekuatan kita, bargaining kita, jangan malah bahas LFP itu sama aja promosikan produk China,” pungkas dia.***