Hormati Bang Yusril, Sayangi PBB, dan Dukung Prabowo Sandi

Avatar photo

- Pewarta

Selasa, 13 November 2018 - 13:15 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

SEJAK AWAL saya ragu bahwa kesediaan Bang Yusril menjadi Lawyer Paslon Jokowi – Ma’ruf Amin karena semata-mata sebagai proffesional lawyer.

Sebagai sesama lawyer dan politisi (walau level saya jauh sekali di bawah Bang Yusril) saya paham perkara hukum politik biasanya mesnyaratkan adanya chemistry atau kenyamanan bahkan loyalitas politik antara lawyer dan klien.

https://opiniindonesia.com/2018/11/10/jurus-mabuk-yusril-izha-mahendra/

Keraguan saya menguat karena kesediaan Bang Yusril menjadi Lawyer Jokowi-Ma’ruf kemudian diikuti dengan gencarnya pernyataan beliau yang terasa menyerang Prabowo-Sandi dan Gerindra.

BACA JUGA : Membantah Tudingan Yusril Izha Mahendra

Tentu Bang Yusril punya hak politik untuk menyampaikan pendapatnya soal koalisi pendukung Prabowo – Sandi yang beliau anggap tidak jelas termasuk mengemukakan kekhawatirannya akan digergaji Gerindra, namun perkenankan saya menyampaikan tanggapan atas pendapat dan sikap Bang Yusril.

Soal format dan arah koalsisi Prabowo – Sandi yang dianggap Bang Yusril tidak jelas. Saya tegas menolak klaim tersebut. Terlepas dari ketidakberdayaan kita mensikapi liberalnya sistem Pemilu Legislatif, tapi Koalisi Prabowo-Sandi punya konsep yang amat jelas sebagaimana tertuang dalam visi, misi dan program yang telah disampaikan ke KPU RI.

Arah dan format koalsisi Prabowo- Sandi menjadi semakin jelas setelah Paslon Prabowo-Sandi menandatanagani Pakta Integritas pada Ijtima Ulama II yang terdiri dafri 17 poin tersebut muklai dari menjalankan Pancasila dan UUD 1945 secara murni dan konsekwen sampai dengan menghormati posisi ulama dan bersedia mendengarkan pendapat ulama II. Saya percaya Bang Yusril tentu amat menghormati hasil pemikiran ulama-ulama yang hadir pada Ijtima Ulama II tersebut.

Soal draft koalisi legislatif yang disampaikan Bang Yusril ke media. Terlepas pernyataan Pimpinan Gerindra dan PKS yang menyatakan tidak mengetahui hal ihwal draft tersebut dan setahu saya tidak ada juga partai koalisi lain yang pernah menanyakannya, saya ingin sedikit membahas draft tersebut.

Poin 3, 4 dan 5 draft tersebut yang mengatur soal pendidikan politik, pelatihan saksi dan pengamanan data secara bersama menurut saya sudah sangat bagus dan sudah mulai dilakukan di BPN Prabowo Sandi. Yang agak susah adalah poin 1 soal bantuan ke partaii koalisi dan poin 2 soal peta dapil.

Bantuan dari aliansi kepada partai koalisi ini bahaya jika dinterpretasikan sebagai bantuan dana dari paslon, karena bisa dituduh mahar poltik yang sanksi hukumnya sangat berat yakni pelarangan parrpol untuk ikut Pemilu mendatang.

Rilisbisnis.com mendukung program publikasi press release di media khusus ekonomi & bisnis untuk memulihankan citra yang kurang baik ataupun untuk meningkatan reputasi para pebisnis/entrepreneur, korporasi, institusi ataupun merek/brand produk.

Sementara soal peta dapil sangat tidak mudah diterapkan mengingat Sistem Pemilu Legislatif dalam UU Pemillu yang sangat liberal. Kita bahkan tidak memprioritaskan nomor urut caleg sehingga sangat sulit untuk merumuskan peta dapil di internal partai sekalipun.

Saya fikir semua partai saat ini mengalami masalah yang sama, berbagai kesepakatan peta dapil yang sudah dibuat partai akan mudah dilanggar dan diterobos oleh caleg karena UU nya yang memang tidak mengatur peta dapil tersebut. Sekedar mendeteksi terjadinya pelanggaran terhadap peta dapil saja sudah sulit koq.

Daya rusak sistem Pemilu legislatif yang super liberal hanya mungkin sedikit diredam atau dikurangi yaitu dengan membiarkan masing-masing caleg untuk tetap bersaing tetapi secara sehat. Tidak boleh ada saling fitnah, saling jegal dan saling tuduh.

Jika hal ini bisa diwujudkan dan PBB ikut dalam koalisi, saya yakin PBB justru akan menjadi salah satu partai yang paling diuntungkan. Kita paham bahwa salah satu basis terbesar pendukung Prabowo Sandi adalah alumni dan pendukung gerakan 212, mereka pasti akan sangat nyaman mendukung partai Islam yang Capresnya Prabowo- Sandi yaitu PBB.

Karena itu saya mengajak masyarakat sekalian untuk tetap menghormati Bang Yusril, sayangi PBB dan dukung Prabowo-Sandi.

[Oleh : Habiburokhman, pengurus inti ACTA ~ Advokat Cinta Tanah Air]

Berita Terkait

Hangatnya Pertemuan Idul Fitri: Diskusi Perkembangan Pasar Modal di BNSP
Pemutusan Batas Usia Calon Presiden: Analisis Dr. Fahri Bachmid Menjelang Putusan MK
Dewan Sengketa Konstruksi Sebagai Alternatif Penyelesaian Sengketa Konstruksi
Martabat MPR Pasca Amandemen UUD 1945, Yusril: Kita Kehilangan Ide Dasar Bernegara
Solusi agar Independensi KPK Bisa Diimplementasikan dengan Baik Tanpa Bubarkan Lembaga
Idulfitri: Mengapa Penting untuk Kembali ke Fitrah yang Sejati
Ketimpangan Ekonomi dan Kesenjangan Sosial di Indonesia: Masalah yang Terus Membayangi Perkembangan Demokrasi
Mengapa Peran Masyarakat Sipil Penting dalam Membentuk Kebijakan Publik di Indonesia

Berita Terkait

Selasa, 16 April 2024 - 11:04 WIB

Hangatnya Pertemuan Idul Fitri: Diskusi Perkembangan Pasar Modal di BNSP

Minggu, 15 Oktober 2023 - 10:43 WIB

Pemutusan Batas Usia Calon Presiden: Analisis Dr. Fahri Bachmid Menjelang Putusan MK

Rabu, 24 Mei 2023 - 09:10 WIB

Dewan Sengketa Konstruksi Sebagai Alternatif Penyelesaian Sengketa Konstruksi

Rabu, 12 April 2023 - 20:52 WIB

Martabat MPR Pasca Amandemen UUD 1945, Yusril: Kita Kehilangan Ide Dasar Bernegara

Selasa, 11 April 2023 - 22:00 WIB

Solusi agar Independensi KPK Bisa Diimplementasikan dengan Baik Tanpa Bubarkan Lembaga

Berita Terbaru