Integritas dan Spontanitas Naluri Humanistik Prabowo Subianto

Avatar photo

- Pewarta

Rabu, 3 Oktober 2018 - 23:42 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Sekeras halilintar pun genderang perang yang kau tabuhkan padaku
Sebusuk bangkai pun sumpah serapah yang kalian semburkan padaku
Setajam sembilu pun pedang yang kalian huluskan padaku
Sedalam palung pun kuburan yang kau siapkan untukku
Aku tidak akan berperang dengan kalian karena kalian adalah saudaraku
Aku hanya berperang, jika kalian menjadi pengkhianat dan menjadi perampok bangsa ini – Prabowo Subianto

SEJAK SORE hingga malam tadi berita klarifikasi Ratna Sarumpaet (RS) menyeruak di beranda social media dan pemberitaan media mainstream.

Hal tersebut, menyeruak sebagai anti klimaks dari pemberitaan satu hari sebelumnya (2/10/2018) soal dugaan penganiayaan Ratna Sarumpaet.

Apapun motifnya, Ratna Sarumpaet lah yang paling bertanggungjawab atas berita yang ramai jadi perbincangan publik. Kendati demikian, kasus RS ini tetap saja dikait-kaitkan dengan sosok Prabowo Subianto.

Penulis teringat dengan kata bijak manusia bisa bohong, tapi tidak akan mungkin berbohong secara sempurna. Bohong dalam KBBI didefinisikan tidak sesuai dengan hal (keadaan dan sebagainya) yang sebenarnya atau dusta. Artinya secara harfiah, kata bohong ini bisa dimaknai secara luas.

Sebagai contoh, pemerintah yang berjanji tapi saat menjabat tidak mampu menepatinya, juga bisa dimaknai kebohongan, dan seterusnya.

Mengaitkan kebohongan RS terhadap integritas Prabowo Subianto sebagai kandidat Pilpres 2019 karena terlanjur konferensi pers bagi penulis terlalu jauh. Sebab merujuk pada kondisi diatas juga bisa diartikan bahwa Jokowi hari ini posisinya belum mampu melunasi janji Pilpresnya secara keseluruhan. Nah, sekarang bisakah kita menyebut Jokowi berbohong? Pembaca bisa simpulkan sendiri.

Bagi sebagian orang mungkin boleh saja merasa risih. Tapi bagi seorang Prabowo Subianto ia sudah matang dalam bersikap. Membaca rekam jejaknya, Ia banyak dikhianati dan dibohongi. Serta tidak sedikit diantaranya yang memfitnah.

Ketua Umum Partai Gerindra ini tidak lahir dan besar begitu saja. Ia banyak ditempa oleh waktu dan pengalaman. Bahkan Prabowo pernah mengusung rivalnya hari ini dimasa lalu dalam Pilkada DKI Jakarta 2012 silam.

Lantas dari serangkaian penghianatan terhadap Prabowo. Pernahkah kita mendengar Ia merasa marah dan dendam? pribadi penulis belum pernah mendengarnya sekalipun.

Bagi saya Prabowo adalah Prabowo. Sosok tegas berhati emas. Ia memiliki empati yang tidak semua orang memilikinya. Prabowo difitnah, dibenci, dan dihujat, Prabowo tetaplah mutiara.(*)

Rilisbisnis.com mendukung program publikasi press release di media khusus ekonomi & bisnis untuk memulihankan citra yang kurang baik ataupun untuk meningkatan reputasi para pebisnis/entrepreneur, korporasi, institusi ataupun merek/brand produk.

[Oleh : Asran Siara, Sekjen Literatur Institut]

Berita Terkait

Hangatnya Pertemuan Idul Fitri: Diskusi Perkembangan Pasar Modal di BNSP
Pemutusan Batas Usia Calon Presiden: Analisis Dr. Fahri Bachmid Menjelang Putusan MK
Dewan Sengketa Konstruksi Sebagai Alternatif Penyelesaian Sengketa Konstruksi
Martabat MPR Pasca Amandemen UUD 1945, Yusril: Kita Kehilangan Ide Dasar Bernegara
Solusi agar Independensi KPK Bisa Diimplementasikan dengan Baik Tanpa Bubarkan Lembaga
Idulfitri: Mengapa Penting untuk Kembali ke Fitrah yang Sejati
Ketimpangan Ekonomi dan Kesenjangan Sosial di Indonesia: Masalah yang Terus Membayangi Perkembangan Demokrasi
Mengapa Peran Masyarakat Sipil Penting dalam Membentuk Kebijakan Publik di Indonesia

Berita Terkait

Selasa, 16 April 2024 - 11:04 WIB

Hangatnya Pertemuan Idul Fitri: Diskusi Perkembangan Pasar Modal di BNSP

Minggu, 15 Oktober 2023 - 10:43 WIB

Pemutusan Batas Usia Calon Presiden: Analisis Dr. Fahri Bachmid Menjelang Putusan MK

Rabu, 24 Mei 2023 - 09:10 WIB

Dewan Sengketa Konstruksi Sebagai Alternatif Penyelesaian Sengketa Konstruksi

Rabu, 12 April 2023 - 20:52 WIB

Martabat MPR Pasca Amandemen UUD 1945, Yusril: Kita Kehilangan Ide Dasar Bernegara

Selasa, 11 April 2023 - 22:00 WIB

Solusi agar Independensi KPK Bisa Diimplementasikan dengan Baik Tanpa Bubarkan Lembaga

Berita Terbaru

Foto : PROPAMI Care salurkan bantuan untuk panti asuhan di Bekasi. Komitmen wujudkan masyarakat sehat, peduli, dan tangguh. (18/5/25) (Doc.Ist)

Megapolitan

Dukungan Emosional dan Logistik PROPAMI Care Ringankan Beban Panti

Senin, 19 Mei 2025 - 16:15 WIB