UAS ke Prabowo, Jokowi Kelar?

- Pewarta

Senin, 15 April 2019 - 11:32 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Opiniindonesia.com – Mendekati tanggal 17 April, Prabowo-Sandi kebanjiran dukungan. Sejumlah tokoh dengan pengaruh dan nama beken berbondong-bondong. Mulai kalangan pengusaha, militer hingga ulama. Kalau artis? Tak terhitung jumlahnya.

Dimulai dari Ustaz Bachtiar Nasir, ketua Majlis Pelayan Indonesia (MPI). Terang-terangan deklarasi dukung Prabowo-Sandi. Dan dua kali hadir di acara kampanye Prabowo: di GBK Jakarta dan Sriwedari Solo.

Erwin Aksa, pengusaha muda nan kaya dari keluarga Kalla pun terpaksa meninggalkan posisinya di Golkar dan balik badan untuk mendukung Prabowo-Sandi. Tak tanggung-tanggung, Erwin ajak serta 1000 pengusaha. Bawa duit gak? Nah, itu yang publik gak tahu.

Selain Erwin, ada Dahlan Iskan. Pemilik koran Jawa Pos yang dikenal sebagai sosok idealis dan bersih ini pun merapat ke Prabowo. Kendati kedua pengusaha ini merapat di injury time.

Kenapa umumnya pengusaha dukung di injury time? Ada dua kemungkinan. Pertama, karena menghindari benturan dengan penguasa. Mana berani pengusaha-pengusaha besar dukung oposisi? Ijin usaha dan pajak bisa jadi masalah. Begitulah kira-kira yang terjadi. Represif dong? Kedua, atau karena arah angin sudah mulai berubah. Umumnya pengusaha ikut petunjuk angin. Kemana angin kemenangan itu bertiup, kesitulah mereka menaruh uang dan modalnya. Dan satu lagi kelebihan pengusaha, lihai menyalib di tikungan. Dan di tikungan itulah seringkali ulama dan relawan ditinggalkan. Alasannya macam-macam. Mulai dari kompetensi sampai keikhlasan.

Dari kalangan militer, ada Gatot Nurmantyo. Mantan Panglima TNI yang dicopot Jokowi sebelum waktunya ini juga merapat ke Prabowo. Setelah hampir enam bulan melihat-lihat, menghitung, mengkalkulasi, dan entah berapa berinteraksi, akhirnya merapat juga ke Prabowo. Hadir di acara pidato kebangsaan Prabowo hari ini (12/4) di Surabaya.

Selain nama-nama beken itu, ada dua tokoh yang paling fenomenal. Sultan Hamengkubuwono ke X dan Ustaz Abdussomad (UAS). Keduanya memiliki cerita unik dan heroik.

Sebelumnya, sempat Sang Raja Jogja disowani Jokowi. Diantar Megawati, ketum PDIP dan sejumlah orang penting di istana. Keluar dari rumah Raja, wajah Jokowi dan Mega terlihat lesu. Menolak wawancara dengan wartawan. Kabarnya Sang Raja tak bersedia mendukung. Berani ya? Padahal, belum ada satupun kepala daerah yang berani menolak pinangan istana.

Tapi, ketika Prabowo hadir, Sang Raja tampak lebih hangat dan bersemangat. Masyarakat lalu menyimpulkan bahwa Sang Raja condong ke Prabowo-Sandi.

Dan Kamis lalu (11/4/2019), giliran ustaz kondang bernama Abdussomad (UAS) ketemu Prabowo. Entah dimana mereka bertemu. Hingga hari ini, tempat dan jam pertemuan dirahasiakan. Kok pakai rahasia segala? Kabarnya, ada pihak yang tak ingin UAS dukung 02. Netral saja!

UAS nekat. Temui Prabowo. Berbincang berdua. Dan, pembicaraan keduanya direkam. Rekamannya dikirim ke TV One dan tayang.

Rilisbisnis.com mendukung program publikasi press release di media khusus ekonomi & bisnis untuk memulihankan citra yang kurang baik ataupun untuk meningkatan reputasi para pebisnis/entrepreneur, korporasi, institusi ataupun merek/brand produk.

Gempar! Akhirnya publik tahu ternyata UAS dukung Prabowo. Serius? Kalau nonton rekamannya, itu asli. Otentik. Bukan hoak.

“Dua hal yang saya minta dari Bapak jika nanti terpilih jadi presiden. Pertama, jangan undang saya ke istana. Kedua, jangan kasih saya jabatan apapun.”

Legitimed! Narasinya merepresentasikan kelasnya sebagai ulama. Dukungan yang polos dan ikhlas. Narasi ini tidak saja melegitimasi UAS sebagai seorang ulama’, tapi juga melegitimasi apa yang UAS sampaikan.

Diantara yang UAS sampaikan bahwa Prabowo akan terpilih jadi presiden. Pertama, dari pengamatan UAS di lapangan. Ketika UAS ceramah dari Sabang sampai Merauke, selalu dihadang salam dua jari. Dan kedua, dari pengamatan mata batin. Sejumlah ulama khos yang disowani UAS mengatakan bahwa Prabowo akan menang.

Kombinasi nalar dan mata batin UAS melihat fenomena politik di pilpres kali ini disampaikan ke Prabowo. Apa adanya. Soal benar tidaknya, tetap tanggal 17 April jadi penentu takdirnya.

Denny JA, surveyer Jokowi-Ma’ruf yang sekaligus merangkap sebagai timses ini pernah bilang: kalau UAS netral, Jokowi-Ma’ruf menang. Sekarang, UAS sudah dukung Prabowo-Sandi. Apakah berarti Jokowi-Ma’ruf kelar? Biar Denny JA yang jawab.

Oleh : Tony Rosyid, adalah Pengamat Politik dan Pemerhati Bangsa.

Berita Terkait

Hangatnya Pertemuan Idul Fitri: Diskusi Perkembangan Pasar Modal di BNSP
Pemutusan Batas Usia Calon Presiden: Analisis Dr. Fahri Bachmid Menjelang Putusan MK
Dewan Sengketa Konstruksi Sebagai Alternatif Penyelesaian Sengketa Konstruksi
Martabat MPR Pasca Amandemen UUD 1945, Yusril: Kita Kehilangan Ide Dasar Bernegara
Solusi agar Independensi KPK Bisa Diimplementasikan dengan Baik Tanpa Bubarkan Lembaga
Idulfitri: Mengapa Penting untuk Kembali ke Fitrah yang Sejati
Ketimpangan Ekonomi dan Kesenjangan Sosial di Indonesia: Masalah yang Terus Membayangi Perkembangan Demokrasi
Mengapa Peran Masyarakat Sipil Penting dalam Membentuk Kebijakan Publik di Indonesia

Berita Terkait

Selasa, 16 April 2024 - 11:04 WIB

Hangatnya Pertemuan Idul Fitri: Diskusi Perkembangan Pasar Modal di BNSP

Minggu, 15 Oktober 2023 - 10:43 WIB

Pemutusan Batas Usia Calon Presiden: Analisis Dr. Fahri Bachmid Menjelang Putusan MK

Rabu, 24 Mei 2023 - 09:10 WIB

Dewan Sengketa Konstruksi Sebagai Alternatif Penyelesaian Sengketa Konstruksi

Rabu, 12 April 2023 - 20:52 WIB

Martabat MPR Pasca Amandemen UUD 1945, Yusril: Kita Kehilangan Ide Dasar Bernegara

Selasa, 11 April 2023 - 22:00 WIB

Solusi agar Independensi KPK Bisa Diimplementasikan dengan Baik Tanpa Bubarkan Lembaga

Berita Terbaru