DARI DULU kelakuan mereka selalu menzalimi rakyat dan oposisi. Dalam bidang hukum, secara telanjang mereka melanggar HAM dan tidak adil. Hukum tajam ke oposisi tapi tumpul ke kawan sendiri.
Kalau begitu bagaimana rakyat akan percaya pada rezim zalim ini? Bagaimana rakyat akan percaya pada semua perangkat yang berada di bawah kendali mereka?
https://opiniindonesia.com/2019/01/09/sudahlah-kedzoliman-politiknya-terlalu-terang-benderang/
Berdasarkan memori publik yang tidak mengenakkan ini, apakah rakyat tidak boleh tidak percaya pada KPU? Apakah kalau rakyat tidak percaya pada rezim dan perangkatnya lalu akan dikenai pasal subversif ala pemerintahan otoriter zaman lampau?
Baca Juga:
Persrilis.com Siap Publikasikan Press Release Anda, Jika Ingin Tampil di Media Ekonomi dan Bisnis
BUMN Care Dorong Lakukan Evaluasi Serius atas Insiden Blackout PLN di Bali, Cikarang, dan Bekasi
Satu hal sudah jelas bahwa kepercayaan tidak bisa dibeli. Tetapi dibangun atas rekam jejak kinerja masa lalu yang penuh keadilan kepada semua warga negara atas dasar sila kelima Pancasila.
Rakyat sudah telanjur tidak percaya. Tidak ada seorang pun yang ingin mendelegitimasi KPU dan pekerjaannya.
Tetapi rakyat dengan mudah mencari alasan berdasarkan pengalaman selama ini setelah menyaksikan kriminalisasi terhadap warga negara yang berseberangan secara politik.
Apakah rakyat salah kalau tidak percaya pada KPU? Maaf, rakyat hanya memberikan respon pada perbuatan dan kinerja rezim. Tak lebih tak kurang. . (*)
Baca Juga:
Keberpihakan Pemerintah terhadap Buruh Diapresiasi, 4 Sikap Presiden Prabowo Subianto Jadi Sorotan
IMF Turunkan Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tahun 2025 Jadi 4,7 Persen, Ini Tanggapan Istana
Dugaan Ijazah Palsu Jokowi, Polisi Periksa Ketua Umum PPN Andi Kurniawan Usai Laporkan Roy Suryo dkk
[Oleh : Buni Yani. Penulis adalah pendiri Simpul Buni Yani Center for Social Justice]
(*) Untuk membaca tulisan Buni Yani yang lainnya, silahkan KLIK DI SINI.