Kegiatan Memburu Dukun Santet Adalah Suatu Fenomena Politik?

Avatar photo

- Pewarta

Selasa, 7 Juli 2020 - 08:38 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ustadz Ujang Bustomi. (Foto : Instagram @ujangbusthomicirebon)

Ustadz Ujang Bustomi. (Foto : Instagram @ujangbusthomicirebon)

Opiniindonesia.com – Hari-hari ini pencermatan saya tertuju pada akun-akun youtube pemburu dukun santet. Ada Ustadz Ujang Bustomi di Cirebon. Ada juga Gus Idris di Malang.

Mereka berdua setiap hari live streaming youtube, mempertontonkan penggerebekan terhadap dukun-dukun ilmu hitam.

Gus Idris membuka praktek pengobatan kepada masyarakat yang diduga terkena ilmu hitam, di ponpesnya di Malang. Dalam pengobatan itu kemudian dilakukan “interogasi secara spiritual”.

Dari proses itu kemudian diketahui motif pengirim santet, siapa penyewa jasa dukun santet, berapa tarifnya dan siapa dukun santetnya beserta domisilinya.

Kemanusiaan, tampaknya sebagai motif perburuan dukun-dukun santet itu.

“Sudah membunuh berapa orang?”, Tanya Gus Idris. “Banyak”, jawab si dukun. “Tobat ya”, pinta Gus Idris. “Ndak bisa, ini kerjaan saya”, jawab si dukun.

Berita Terkait

Hangatnya Pertemuan Idul Fitri: Diskusi Perkembangan Pasar Modal di BNSP
Pemutusan Batas Usia Calon Presiden: Analisis Dr. Fahri Bachmid Menjelang Putusan MK
Dewan Sengketa Konstruksi Sebagai Alternatif Penyelesaian Sengketa Konstruksi
Martabat MPR Pasca Amandemen UUD 1945, Yusril: Kita Kehilangan Ide Dasar Bernegara
Solusi agar Independensi KPK Bisa Diimplementasikan dengan Baik Tanpa Bubarkan Lembaga
Idulfitri: Mengapa Penting untuk Kembali ke Fitrah yang Sejati
Ketimpangan Ekonomi dan Kesenjangan Sosial di Indonesia: Masalah yang Terus Membayangi Perkembangan Demokrasi
Mengapa Peran Masyarakat Sipil Penting dalam Membentuk Kebijakan Publik di Indonesia
Jasasiaranpers.com dan media online ini mendukung program manajemen reputasi melalui publikasi press release untuk institusi, organisasi dan merek/brand produk. Manajemen reputasi juga penting bagi kalangan birokrat, politisi, pengusaha, selebriti dan tokoh publik.

Berita Terkait

Selasa, 16 April 2024 - 11:04 WIB

Hangatnya Pertemuan Idul Fitri: Diskusi Perkembangan Pasar Modal di BNSP

Minggu, 15 Oktober 2023 - 10:43 WIB

Pemutusan Batas Usia Calon Presiden: Analisis Dr. Fahri Bachmid Menjelang Putusan MK

Rabu, 24 Mei 2023 - 09:10 WIB

Dewan Sengketa Konstruksi Sebagai Alternatif Penyelesaian Sengketa Konstruksi

Rabu, 12 April 2023 - 20:52 WIB

Martabat MPR Pasca Amandemen UUD 1945, Yusril: Kita Kehilangan Ide Dasar Bernegara

Selasa, 11 April 2023 - 22:00 WIB

Solusi agar Independensi KPK Bisa Diimplementasikan dengan Baik Tanpa Bubarkan Lembaga

Berita Terbaru