Aksi dan Reuni 212 Berbau Politis?

Avatar photo

- Pewarta

Jumat, 7 Desember 2018 - 13:49 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

REUNI DAN Reuni 212 berbau politis..?? Jawaban saya, “IYA, memangnya kenapa..??”

Kita ini Umat Islam selalu menghindari politis, akhirnya semua aturan malah menyudutkan Umat Islam.

Tidak ingatkah baru-baru ini bendera Tauhid dianggap sebagai bendera teroris Tidak ingatkah ada UU ormas yang mengancam pembubaran ormas Islam? Tidak ingatkah pengajian dibubarkan??

Kenapa? Karena kita tak kuat secara politis. Bedakan antara politis dengan PARTAI POLITIK Aksi 212 dan Reuni 212 adalah momentum bersatunya UMAT.

Kalau kita bersatu, suara umat Islam bersatu. Kita bisa milih bupati yang sesuai Syariat Islam, memilih Gubernur yang Seiman, memilih Pemimpin yang Berakhlak Mulia.

Kalau umat ini bersatu, kita akan kuat,
kita punya suara untuk menentukan kebijakan. Mencegah negeri ini
Jadi Sekuler, Liberal dan Komunis.

Jangan Anti dengan politik
Tapi cerdaslah memilih PARTAI POLITIK.

Selain itu, ilmu fiqh juga harus diketahui. Ada banyak macamnya :

1. Fiqh syariah, yang mengatur bab ibadah.

2. Fiqh muamalah, yang mengatur perdagangan jual beli.

3. Fiqh munakahah, tentang bab pernikahan, cerai dan rujuk.

Rilisbisnis.com mendukung program publikasi press release di media khusus ekonomi & bisnis untuk memulihankan citra yang kurang baik ataupun untuk meningkatan reputasi para pebisnis/entrepreneur, korporasi, institusi ataupun merek/brand produk.

4. Dan fiqh siasah, tentang pemerintahan, kepemimpinan dan politik.

Islam sangatlah lengkap, jangan sempit pikir. “JANGAN MAU DIBODOHI AGAR MENJAUHI POLITIK TAPI JADI TERZOLIMI DI KEMUDIAN HARI.”

[Oleh : Andre Raditya, Mualaf, Penulis Buku, Trainer, Motivator, Entrepreneur]

Berita Terkait

Hangatnya Pertemuan Idul Fitri: Diskusi Perkembangan Pasar Modal di BNSP
Pemutusan Batas Usia Calon Presiden: Analisis Dr. Fahri Bachmid Menjelang Putusan MK
Dewan Sengketa Konstruksi Sebagai Alternatif Penyelesaian Sengketa Konstruksi
Martabat MPR Pasca Amandemen UUD 1945, Yusril: Kita Kehilangan Ide Dasar Bernegara
Solusi agar Independensi KPK Bisa Diimplementasikan dengan Baik Tanpa Bubarkan Lembaga
Idulfitri: Mengapa Penting untuk Kembali ke Fitrah yang Sejati
Ketimpangan Ekonomi dan Kesenjangan Sosial di Indonesia: Masalah yang Terus Membayangi Perkembangan Demokrasi
Mengapa Peran Masyarakat Sipil Penting dalam Membentuk Kebijakan Publik di Indonesia

Berita Terkait

Selasa, 16 April 2024 - 11:04 WIB

Hangatnya Pertemuan Idul Fitri: Diskusi Perkembangan Pasar Modal di BNSP

Minggu, 15 Oktober 2023 - 10:43 WIB

Pemutusan Batas Usia Calon Presiden: Analisis Dr. Fahri Bachmid Menjelang Putusan MK

Rabu, 24 Mei 2023 - 09:10 WIB

Dewan Sengketa Konstruksi Sebagai Alternatif Penyelesaian Sengketa Konstruksi

Rabu, 12 April 2023 - 20:52 WIB

Martabat MPR Pasca Amandemen UUD 1945, Yusril: Kita Kehilangan Ide Dasar Bernegara

Selasa, 11 April 2023 - 22:00 WIB

Solusi agar Independensi KPK Bisa Diimplementasikan dengan Baik Tanpa Bubarkan Lembaga

Berita Terbaru