Denny JA, Seorang Folklorist

Avatar photo

- Pewarta

Rabu, 14 November 2018 - 12:52 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

MY FRIEND, Bos pabrik polling & survei terkemuka, Denny JA, setiap hari produksi meme. Dia bermetamorfosis jadi buzzer.

Rezim panic. Denny JA turun tangan langsung bentuk opini dan persepsi. Never happened before.

Meme hari ini seputar Ko-Ruf unggul 20% dari Prabowo-Sandi dan blunder-blunder. Tempo hari Denny JA mengkritik abis-abisan para che-bonk yang memainkan issue kacangan semodel Hoax Ratna Sarumpaet, Jalan di kuburan, bakar bendera dan tampang boyolali.

Prabowo-Sandi konsisten menyoroti mahalnya pangan, dolar meroket, lapangan kerja, ESEMKA, penanganan bencana, Kriminalisasi Ulama, netralitas lembaga negara, TKA Asing, nasib guru Honorer dan menggilanya Hutang Negara.

Soal Ko-Ruf unggul, Denny JA tidak pas disebut nyebar hoax. Dia sedang tebar urban-legend.

“Urban-legend” is a form of modern folklore. Sebuah mitos yang dibangun berdasarkan cerita fiksi.

Sebagai variable popular culture, kadang urban-legend disisipi bumbu humor. Cerita Denny JA soal Ko-Ruf unggul 20% itu memicu tawa tak terkendali.

Tahun 1981, dengan buku berjudul The “Vanishing Hitchhiker: American Urban Legends & Their Meanings”, Profesor Jan Harold Brunvand dari University of Utah mengintrodusir term urban-legend to the public.

Selain humor, sebuah cerita urban-legend yang menarik biasanya punya elemen misteri, horor dan mengeksploitasi rasa takut (fear).

Horor banget khan bila Jokowi dua periode dengan Wapres berusia lanjut. Plus dari mana sumber angka 20% merupakan elemen misteri yang dikreasi oleh Denny JA.

Thus, sekarang predikat Denny JA adalah “boss pabrik survei-cum buzzer-folklorist”.

Rilisbisnis.com mendukung program publikasi press release di media khusus ekonomi & bisnis untuk memulihankan citra yang kurang baik ataupun untuk meningkatan reputasi para pebisnis/entrepreneur, korporasi, institusi ataupun merek/brand produk.

THE END

[Oleh : Zeng Wei Jian. Tulisan ini sudah dipublikasikan di akun facebook pribadinya]

Berita Terkait

Hangatnya Pertemuan Idul Fitri: Diskusi Perkembangan Pasar Modal di BNSP
Pemutusan Batas Usia Calon Presiden: Analisis Dr. Fahri Bachmid Menjelang Putusan MK
Dewan Sengketa Konstruksi Sebagai Alternatif Penyelesaian Sengketa Konstruksi
Martabat MPR Pasca Amandemen UUD 1945, Yusril: Kita Kehilangan Ide Dasar Bernegara
Solusi agar Independensi KPK Bisa Diimplementasikan dengan Baik Tanpa Bubarkan Lembaga
Idulfitri: Mengapa Penting untuk Kembali ke Fitrah yang Sejati
Ketimpangan Ekonomi dan Kesenjangan Sosial di Indonesia: Masalah yang Terus Membayangi Perkembangan Demokrasi
Mengapa Peran Masyarakat Sipil Penting dalam Membentuk Kebijakan Publik di Indonesia

Berita Terkait

Selasa, 16 April 2024 - 11:04 WIB

Hangatnya Pertemuan Idul Fitri: Diskusi Perkembangan Pasar Modal di BNSP

Minggu, 15 Oktober 2023 - 10:43 WIB

Pemutusan Batas Usia Calon Presiden: Analisis Dr. Fahri Bachmid Menjelang Putusan MK

Rabu, 24 Mei 2023 - 09:10 WIB

Dewan Sengketa Konstruksi Sebagai Alternatif Penyelesaian Sengketa Konstruksi

Rabu, 12 April 2023 - 20:52 WIB

Martabat MPR Pasca Amandemen UUD 1945, Yusril: Kita Kehilangan Ide Dasar Bernegara

Selasa, 11 April 2023 - 22:00 WIB

Solusi agar Independensi KPK Bisa Diimplementasikan dengan Baik Tanpa Bubarkan Lembaga

Berita Terbaru