Indonesia Punah, Prabowo Marah

Avatar photo

- Pewarta

Kamis, 20 Desember 2018 - 20:58 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

SELAMA KURANG lebih 45 menit berpidato di Konfernas Gerindra 2018, Sentul, Prabowo menyampaikan banyak hal. Namun entah mengapa justru hanya statement “Indonesia punah” yang menjadi perhatian media–media nasional.

Penekanan mengenai “Indonesia Punah” ini juga tidak dijelaskan secara detail oleh media massa yang dengan segera menabrakan statemen tersebut dengan kubu petahana. Sebenarnya perjuangan Prabowo Soebianto dalam Partai Gerindra-nya memang adalah “Indonesia Punah” ini.

Mengapa? Fiksikah? Mimpikah? Pesimiskah? Phobiakah? Atau menebar terrorkah Prabowo selama ini dengan mengucapkan Indonesia punah? Bagaimana sih suatu Negara bisa punah dalam era masa kini? Bukankah sekarang suatu Negara sudah semakin dependable atau bergantung dengan Negara lain sehingga kepunahan itu tidak memungkinkan? Mari kita ulas bersama-sama.

Baik teori sosiologis maupun antropologis mengenai punahnya suatu bangsa sebenarnya diambil dari berbagai macam kasus, dimulai dari punahnya bangsa Aztec, Maya, Mesopotamia dll. Alasan terjadinya kepunahan bangsa tersebut bisa dikarenakan bencana alam, peperangan atau habisnya sumber daya yang dimiliki sehingga suatu peradaban bisa punah.

Namun dalam teori hubungan internasional, kepunahan suatu bangsa dimungkinkan terjadi juga karena pecahnya suatu Negara. Bisa disintegrasi bangsa, perang saudara atau kegagalan ekonomi, contoh-contohnya pun dapat kita lihat dimulai dari pecahnya Uni Soviet, Yugoslavia, Cekoslowakia bahkan yang terbaru adalah Sudan Selatan.

Sedangkan calon Negara-negara baru karena sedang terjadi konflik di suatu Negara bisa kita sebutkan Catalunia, Irlandia Utara atau Bougenville. Bahkan Belgia pun sedang mengalami konflik yang sama antara Walonie dan Flemish.

Apabila perpecahan itu terjadi, maka dapat dipastikan tidak ada lagi Negara Belgia. Yang ada adalah Negara Walonie yang dihuni oleh orang-orang keturunan Perancis dan Negara Flemish yang keturunan Belanda.

Berita Terkait

Hangatnya Pertemuan Idul Fitri: Diskusi Perkembangan Pasar Modal di BNSP
Pemutusan Batas Usia Calon Presiden: Analisis Dr. Fahri Bachmid Menjelang Putusan MK
Dewan Sengketa Konstruksi Sebagai Alternatif Penyelesaian Sengketa Konstruksi
Martabat MPR Pasca Amandemen UUD 1945, Yusril: Kita Kehilangan Ide Dasar Bernegara
Solusi agar Independensi KPK Bisa Diimplementasikan dengan Baik Tanpa Bubarkan Lembaga
Idulfitri: Mengapa Penting untuk Kembali ke Fitrah yang Sejati
Ketimpangan Ekonomi dan Kesenjangan Sosial di Indonesia: Masalah yang Terus Membayangi Perkembangan Demokrasi
Mengapa Peran Masyarakat Sipil Penting dalam Membentuk Kebijakan Publik di Indonesia

Berita Terkait

Selasa, 16 April 2024 - 11:04 WIB

Hangatnya Pertemuan Idul Fitri: Diskusi Perkembangan Pasar Modal di BNSP

Minggu, 15 Oktober 2023 - 10:43 WIB

Pemutusan Batas Usia Calon Presiden: Analisis Dr. Fahri Bachmid Menjelang Putusan MK

Rabu, 24 Mei 2023 - 09:10 WIB

Dewan Sengketa Konstruksi Sebagai Alternatif Penyelesaian Sengketa Konstruksi

Rabu, 12 April 2023 - 20:52 WIB

Martabat MPR Pasca Amandemen UUD 1945, Yusril: Kita Kehilangan Ide Dasar Bernegara

Selasa, 11 April 2023 - 22:00 WIB

Solusi agar Independensi KPK Bisa Diimplementasikan dengan Baik Tanpa Bubarkan Lembaga

Berita Terbaru