ANEH BAGI siapapun yang berakal jika tak membaca ada yang janggal, setelah muncul data DPT tambahan 31 juta, data ODGJ 14 Juta, kini ditambah temuan E KTP tercecer dan diperjualbelikan. Dulu, tercecer di Bogor dalihnya mau dimusnahkan. Sekarang diperjualbelikan dalihnya iseng. Yang tercecer di duren sawit apalagi dalihnya ?
Kunci Kemenangan itu diraih melalui dua jalan. Pertama, pengumuman keputusan pemenangan oleh lembaga otoritas pemilu. Kedua, putusan hakim dari otoritas Mahkamah yang menangani perkara sengketa hasil pemilu.
https://opiniindonesia.com/2018/12/07/puncak-gunung-es-penjualan-blangko-kosong/
Pertanyaanya, siapa yang menguasai dua lembaga itu ? Jika dua lembaga itu berhasil dikooptasi, selesai sudah urusan pemilu/Pilpres. Hasil pemilu diumumkan, pihak tertentu dimenangkan, jika tak terima silahkan gugat, lembaga pengadilan sudah pula dikondisikan. Nah, Kalo kondisinya begini masih percaya proses pemilu ? Apa masih relevan bicara tentang kecurangan ? Pilpres JURDIL ?
Baca Juga:
Persrilis.com Siap Publikasikan Press Release Anda, Jika Ingin Tampil di Media Ekonomi dan Bisnis
BUMN Care Dorong Lakukan Evaluasi Serius atas Insiden Blackout PLN di Bali, Cikarang, dan Bekasi
Tak relevan bicara curang, yang penting menang. Otoritas pemutus kemenangan dan otoritas yang mengadili sengketa kemenangan, adalah dua anak kunci suksesi pemilu/Pilpres. Lantas, jika kemenangan sudah dipersiapkan, opini publik sudah disihir dengan rilis survey-surveyan, Anda masih mau bertarung secara ksatria ?
Jangan berfikir rezim ini seperti Anda, yang masih punya nurani dan harga diri untuk jujur dan berlaku fair dalam pertarungan politik. Lawan Anda itu kumpulan bromocorah, para Gangster politik, terbiasa melumuri mulut dan tangannya dengan pengkhianatan demi pengkhianatan.
Rakyat saja dikhianati, apalagi cuma Anda ? Saya nasehati Anda, bertindaklah sebelum semua terlambat. Ambil posisi politik, sebelum Anda menjadi korban politik. Dibiarkan berbusa kampanye, dengan hasil akhir yang telah ditetapkan, itu menyakitkan Bung ! Itu dikerjai Bung ! Mereka itu dalih saja NKRI dan sok Pancasilais. Mereka, bisa halalkan segala cara untuk mempertahankan kekuasaan.
E KTP itu cuma indikator, agar Anda mampu membaca fenomena dibalik peristiwa. Jika Anda terus mendengkur, alarm apapun tidak akan mampu membangunkan. Alhasil, saat Anda terjaga Anda sudah kehilangan semuanya.
Baca Juga:
Keberpihakan Pemerintah terhadap Buruh Diapresiasi, 4 Sikap Presiden Prabowo Subianto Jadi Sorotan
IMF Turunkan Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tahun 2025 Jadi 4,7 Persen, Ini Tanggapan Istana
Dugaan Ijazah Palsu Jokowi, Polisi Periksa Ketua Umum PPN Andi Kurniawan Usai Laporkan Roy Suryo dkk
Saya tidak suka menerima keluhan dan curhat, jika keadaan sudah menjadi sesalan. Saya lebih suka, mengabarkan kepada Anda agar Anda mengambil langkah yang cukup, sebelum semua menjadi sia-sia.
Nasrudin Joha tidak pernah berdusta kepada Anda, dia mengungkapkan realita apa adanya. Agar Anda sadar, agar Anda selamat, agar Anda tidak menangis meraung-raung karena menyesal atas musibah dan keadaan.
Saya memiliki semua solusi dan jalan keluar. Jika Anda masih serius untuk keluar dari masalah ini, segeralah ! Bersemadi, kumpulkan semua pikiran dan pusatkan pada satu tujuan. Rezim represif dan anti Islam ini harus dihentikan.
[Oleh : Nasrudin Joha. Penulis adalah pemerhati masalah sosial dan politik]
Baca Juga:
Beginilah 5 Jalan yang Dilakukan Press Release untuk Lakukan Perbaikan Citra dan Pulihkan Nama Baik
Prabowo Minta Para Menteri Rapatkan Barisan, Mensesneg Prasetyo Hadi: Tetap Jaga Semangat