OPINI INDONESIA – Wajah Pak Harto dengan senyum lebar yang sumringah, rambut putih tersisir rapi ke belakang, berjaket kulit hitam mengangkat satu tangan sambil menyapa, “Piye kabare, enak jamanku, to…” (Bagaimana kabar, lebih enak zaman saya, kan..)
Di jalan-jalan raya sepanjang jalur pantura maupun jalur selatan poster itu menjadi salah satu yang paling populer dan paling sering dijumpai di bokong truk menjadi “bumper poster” atau poster bokong.
Poster bokong truk sudah menjadi tradisi umum dan pemandangan yang jamak di jalan raya.
Banyak poster-poster lain yang jenaka dan menggelitik dengan gambar yang segar menghibur mata jalanan yang lelah.
Baca Juga:
Dituding Pernah Meminta Pepanjangan Jabatan Kepala Negara 3 Periode, Jokowi Beri Tanggapan
Pajak Pertambahan Nilai (PPN) 12 Persen Tak Naik, Prabowo Sangat Peduli Aspirasi Rakyat
Penetapan Tersangka Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto Janggal, dan Politik Adu Domba Jokowi
Narasinya cerdas dan tak jarang bikin senyum dan kadang gelak tawa, “Pulang Malu, Tidak Pulang Rindu”.
Lainnya berbunyi seperti rayuan Dylan, “Rinduku Seberat Muatanku”, atau yang sok cakep “Jangan Ngaku Cantik Kalau Belum Punya Pacar Sopir”.
Di antara puluhan poster itu tak pelak poster Pak Harto paling kerap curi perhatian. Entah siapa yang bikin.