“Karenalogi” Plin-plan Kenaikan Harga BBM

Avatar photo

- Pewarta

Sabtu, 13 Oktober 2018 - 11:35 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

RABU MALAM (10/10/2018), media online berlomba-lomba menceritakan “kronologi” penaikan harga BBM yang disusul dengan pembatalaannya. Kronologi itu menyajikan urut-urutan jam dan menit tentang manuver para pejabat pemerintah terkait penaikan harga “politically most sensitive commodity” (komoditas yang paling sensitif secara politis).

Sudah capek rasanya kita membaca kronologi plin-plan itu. Diumumkan kenaikan, kemudian dibatalkan dalam waktu tak sampai satu jam. Dengan alasan, Pertamina tidak siap melakukan penaikan harga dua kali dalam sehari.

Anda percaya? Silakan. Kalau saya, tidak.

https://opiniindonesia.com/2018/10/13/kacaunya-koordinasi-pemerintah-gerus-kepercayaan-publik-dari-gempa-ke-bbm/

Sebab itu, lebih baik kita sekarang bercerita tentang “karenalogi” pembatalan kenaikan harga BBM tsb. Karena apa dinaikkan, karena apa dibatalkan dalam waktu singkat. Karena apa Presiden Jokowi membatalkan penaikan itu, dan karena apa beliau menjadi galau.

Kita lihat “karena-logi”-nya.

Karena apa dinaikkan? Karena pemerintah perlu uang. Para pakar ekonomi melihat keuangan negara sedang “bleeding”. Sudah berdarah-darah.

Kemudian, karena apa dibatalkan?

Satu-satunya logi pembatalan itu adalah pertimbangan politik. Penaikan bisa berbuntut merugikan elektabilitas Jokowi. Gamang. Terbayang arus balik yang keras dan tuntas dari rakyat.

Penaikan harga premium dan pertamax dipastikan akan menyemburkan endapan minyak mentah ke wajah Presiden. Akibatnya? Elektabilitas Jokowi akan segera berubah menjadi hitam pekat. Sepekat “crude oil”. Sehitam minyak mentah.

Inilah plin-plan yang sangat memalukan. Tak bisa disembunyikan “incapability” (ketidakmampuan) Presiden Jokowi dalam mengelola pemerintahan. Pemerintah perlu duit banyak dan cepat. Penaikan harga BBM adalah salah satu mesin duit bim-salabim. Hari ini dinaikkan, besok terima uang tunai.

Rilisbisnis.com mendukung program publikasi press release di media khusus ekonomi & bisnis untuk memulihankan citra yang kurang baik ataupun untuk meningkatan reputasi para pebisnis/entrepreneur, korporasi, institusi ataupun merek/brand produk.

Memang enak. Easy money. Tapi, Jokowi “kasihan” melihat rakyatnya. Dia terlanjur dibranding prorakyat. Kalau dinaikkan, pasti rakyat kesakitan. Kalau rakyat sakit, jangan-jangan nanti tak bisa datang ke TPS untuk pilpres. Amblas!

Para penasihat bergelar doktor di Kantor Staf Presiden (KSP) mungkin mendapat “pangsit pedas” (bukan wangsit) di restoran hotel Bali. Kebetulan di sanalah Menteri ESDM mengumumkan kenaikan harga BBM. Saya menduga para penasihat hebat itu mendatangi Jokowi dan kasih masukan agar dibatalkan detik itu juga.

Kelihatannya, mereka itu tersentak. Membayangkan tsunami politik kalau penaikan harga tidak diaborsi. Saya reka nasihat mereka kira-kira seperti ini: “Kalau Bapak teruskan kenaikan harga BBM, berarti Bapak setuju dengan Mardani Ali Sera dan Neno Warisman.”. (*)

[Oleh : Asyari Usman. Penulis adalah wartawan senior]

(*) Untuk membaca tulisan Asyari Usman yang lainnya, silahkan KLIK DI SINI.

Berita Terkait

Hangatnya Pertemuan Idul Fitri: Diskusi Perkembangan Pasar Modal di BNSP
Pemutusan Batas Usia Calon Presiden: Analisis Dr. Fahri Bachmid Menjelang Putusan MK
Dewan Sengketa Konstruksi Sebagai Alternatif Penyelesaian Sengketa Konstruksi
Martabat MPR Pasca Amandemen UUD 1945, Yusril: Kita Kehilangan Ide Dasar Bernegara
Solusi agar Independensi KPK Bisa Diimplementasikan dengan Baik Tanpa Bubarkan Lembaga
Idulfitri: Mengapa Penting untuk Kembali ke Fitrah yang Sejati
Ketimpangan Ekonomi dan Kesenjangan Sosial di Indonesia: Masalah yang Terus Membayangi Perkembangan Demokrasi
Mengapa Peran Masyarakat Sipil Penting dalam Membentuk Kebijakan Publik di Indonesia

Berita Terkait

Selasa, 16 April 2024 - 11:04 WIB

Hangatnya Pertemuan Idul Fitri: Diskusi Perkembangan Pasar Modal di BNSP

Minggu, 15 Oktober 2023 - 10:43 WIB

Pemutusan Batas Usia Calon Presiden: Analisis Dr. Fahri Bachmid Menjelang Putusan MK

Rabu, 24 Mei 2023 - 09:10 WIB

Dewan Sengketa Konstruksi Sebagai Alternatif Penyelesaian Sengketa Konstruksi

Rabu, 12 April 2023 - 20:52 WIB

Martabat MPR Pasca Amandemen UUD 1945, Yusril: Kita Kehilangan Ide Dasar Bernegara

Selasa, 11 April 2023 - 22:00 WIB

Solusi agar Independensi KPK Bisa Diimplementasikan dengan Baik Tanpa Bubarkan Lembaga

Berita Terbaru

Foto : PROPAMI Care salurkan bantuan untuk panti asuhan di Bekasi. Komitmen wujudkan masyarakat sehat, peduli, dan tangguh. (18/5/25) (Doc.Ist)

Megapolitan

Dukungan Emosional dan Logistik PROPAMI Care Ringankan Beban Panti

Senin, 19 Mei 2025 - 16:15 WIB