PIDATO PRABOWO yang menyinggung ‘tampang Boyolali’ saat meresmikan Posko Badan Pemenangan Prabowo-Sandiaga Uno di Kabupaten Boyolali, Selasa (30/10) menuai kontroversi karena laporan dan digoreng hangus oleh kubu Jokowi.
Padahal substansinya, Prabowo berbicara mengenai belum sejahteranya masyarakat Indonesia dan kemudian bercanda dengan memberi perumpamaan wajah orang Boyolali yang belum pernah masuk hotel-hotel mahal.
https://opiniindonesia.com/2018/11/04/tampang-boyolali-digoreng-lawan-politik-begini-pidato-utuh-prabowo-subianto/
Aneh, bergurau di depan supporternya sendiri yang antusias dengan kedatangan mantan Danjen Koppasus di Boyolali, malah dilaporkan kubu Jokowi. Padahal dalam acara tersebut disertai dengan gelak canda para hadirin dengan Prabowo Subianto.
Baca Juga:
Persrilis.com Siap Publikasikan Press Release Anda, Jika Ingin Tampil di Media Ekonomi dan Bisnis
BUMN Care Dorong Lakukan Evaluasi Serius atas Insiden Blackout PLN di Bali, Cikarang, dan Bekasi
Saat ini, publik sudah cerdas, mereka bisa bedakan mana berita yang direkayasa atau tidak, mana yang pencitraan, dan mana yang hanya pengalihan isu.
Padahal faktanya Prabowo menyoroti masalah kesenjangan sosial yang terjadi di republik ini. Substansi Prabowo berpidato di Boyolali adalah menyuarakan keinginannya memperbaiki kesejahteraan ekonomi rakyat bawah dengan program ekonomi kerakyatan.
Prabowo pun dengan penuh semangat mengungkapkan cara atau kebijakannya nanti jika terpilih untuk memperbaiki ekonomi agar ketimpangan yang kaya dan miskin terjembatani.
Bagi Prabowo, UUD 1945 secara jelas menyatakan tiap jengkal tanah di bumi Indonesia wajib di manfaatkan semaksimal mungkin untuk kesejahteraan dan kemakmuran rakyat
Baca Juga:
Keberpihakan Pemerintah terhadap Buruh Diapresiasi, 4 Sikap Presiden Prabowo Subianto Jadi Sorotan
IMF Turunkan Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tahun 2025 Jadi 4,7 Persen, Ini Tanggapan Istana
Dugaan Ijazah Palsu Jokowi, Polisi Periksa Ketua Umum PPN Andi Kurniawan Usai Laporkan Roy Suryo dkk
Digorengnya statemen wajah Boyolali untuk mendiskreditkan pernyataan Prabowo adalah blunder politik besar. Publik bisa berpikiran seolah-olah pihak jokowi yang merancang skenario kriminalisasi guyonan Prabowo ini.
Ini jelas bisa merugikan kubu Jokowi sendiri, karena di tahun politik saat ini publik terasosiasi dengan dua pihak yang berkompetisi di Pilpres 2019, yaitu antara Jokowi dan Prabowo.
Filosuf Yunani, Socrates, pernah mengatakan: “Ketika kampanye, argumen dan debat seseorang berhasil, maka fitnah menjadi instrumen bagi pecundang.” (*)
[Oleh : Igor Dirgantara. Penulis adalah Direktur Survey & Polling Indonesia (SPIN)]
Baca Juga:
Beginilah 5 Jalan yang Dilakukan Press Release untuk Lakukan Perbaikan Citra dan Pulihkan Nama Baik
Prabowo Minta Para Menteri Rapatkan Barisan, Mensesneg Prasetyo Hadi: Tetap Jaga Semangat
(*) Untuk membaca tulisan Igor Dirgantara yang lainnya, silahkan KLIK DI SINI.