Pers Indonesia, Jangan Anti Kritik Dong

Avatar photo

- Pewarta

Kamis, 6 Desember 2018 - 14:29 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

PERS INDONESIA, dalam hal ini IJTI tidak boleh cengeng atau marah dengan kritik semacam ini, kita sebagai Insan pers justru harus mejadikan kritik itu sebagai bahan evaluasi, dan tugas kita adalah melakukan pengembangan atau meningkatkan kompetensi kita supaya tidak seperti yang dituduhkan.

Pers (Jurnalis) harus tetap memiliki sikap fairness, berintegritas dan terus menjunjung tunggi kode etik jurnalistik. Dalam bekerja pers hanya punya satu orientasi yaitu kepentingan publik.

https://opiniindonesia.com/2018/12/06/ada-kepentingan-politik-dibalik-bisnis-pemilik-media-begitu-juga-sebaliknya/

Diakui atau tidak kita memang masih banyak lemahnya, semua Anggota IJTI harus terus mengembangkan diri untuk menyongsong masa depan, dan membuktikan bahwa kita bisa berkarya untuk kebaikan masyarakat luas bukan kepentingan sesaat atau satu kelompok.

Ingat Waktu Pilpres AS dulu, Donald Trump melemparkan kritik keras (banyak yang mengatakan menghina) terhadap pers America. Apa yang dilakukan pers/Jurnalis negara paman Sam, mereka tidak marah, mereka sadar betul profesi Jurnalis itu tempatnya orang-orang profesional bekerja, tempatnya bergantung Harapan publik.

Media-media terkenal seperti (CNN, Fox’s, Washington Post dll) menyadari betul Waktu itu bahwa pers di AS sempat terlampar situasi yg cukup buruk, Saat indeks kebebasan pers mereka turun ke peringkat 41, dan itu dampak dari Gedung putih sebelum era Trump yg sempat “menutup diri” terhadap pers Karena dianggap banyak mengecam kebijakan ekonomi Obama.

Kondisi lain juga tak jauh beda dengan negara-negara maju lainnya, pers selalu menjadi lemparan kritik. Tetapi, kritik itu menjadi cambuk dan obat untuk autoktritik kita. Pers itu profesi yg setiap hari butuh pengembangan diri.

Pers itu seperti perahu dan kita penumpangnya, kalau Rusak atau bocor maka kita akan tenggelam bersama. Apalagi praktek2 tidak profesional banyak dilakukan sebagian pers.

Perlawanan kita buka mengecam karena kita dikritik tetapi kita harus bangkit dan memperbaiki diri. IJTI, organisasi tempat berkumpulnya orang-orang profesional bertugas mengembangkan kemampuan Anggotanya.

[Oleh : Yadi Hendriana, Ketua Umum IJTI]

Berita Terkait

Hangatnya Pertemuan Idul Fitri: Diskusi Perkembangan Pasar Modal di BNSP
Pemutusan Batas Usia Calon Presiden: Analisis Dr. Fahri Bachmid Menjelang Putusan MK
Dewan Sengketa Konstruksi Sebagai Alternatif Penyelesaian Sengketa Konstruksi
Martabat MPR Pasca Amandemen UUD 1945, Yusril: Kita Kehilangan Ide Dasar Bernegara
Solusi agar Independensi KPK Bisa Diimplementasikan dengan Baik Tanpa Bubarkan Lembaga
Idulfitri: Mengapa Penting untuk Kembali ke Fitrah yang Sejati
Ketimpangan Ekonomi dan Kesenjangan Sosial di Indonesia: Masalah yang Terus Membayangi Perkembangan Demokrasi
Mengapa Peran Masyarakat Sipil Penting dalam Membentuk Kebijakan Publik di Indonesia

Berita Terkait

Selasa, 16 April 2024 - 11:04 WIB

Hangatnya Pertemuan Idul Fitri: Diskusi Perkembangan Pasar Modal di BNSP

Minggu, 15 Oktober 2023 - 10:43 WIB

Pemutusan Batas Usia Calon Presiden: Analisis Dr. Fahri Bachmid Menjelang Putusan MK

Rabu, 24 Mei 2023 - 09:10 WIB

Dewan Sengketa Konstruksi Sebagai Alternatif Penyelesaian Sengketa Konstruksi

Rabu, 12 April 2023 - 20:52 WIB

Martabat MPR Pasca Amandemen UUD 1945, Yusril: Kita Kehilangan Ide Dasar Bernegara

Selasa, 11 April 2023 - 22:00 WIB

Solusi agar Independensi KPK Bisa Diimplementasikan dengan Baik Tanpa Bubarkan Lembaga

Berita Terbaru

Foto : PROPAMI Care salurkan bantuan untuk panti asuhan di Bekasi. Komitmen wujudkan masyarakat sehat, peduli, dan tangguh. (18/5/25) (Doc.Ist)

Megapolitan

Dukungan Emosional dan Logistik PROPAMI Care Ringankan Beban Panti

Senin, 19 Mei 2025 - 16:15 WIB