Suara Milenial untuk Pilpres 2019

Avatar photo

- Pewarta

Rabu, 12 Desember 2018 - 09:17 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

TREND MILENIAL tiba tiba saja menjadi populer akhir akhir ini. Kata milenial akhir akhir ini serasa sudah tidak asing lagi didengar, bahkan kedua capres dan cawapres Jokowi – Ma’aruf Amin, dan Prabowo – Sandiaga.

Keduanya sering sekali menampilkan identitas milenial disetiap berbagai kesempatan, isu milenial juga menjadi salah satu yang akan dimasukan dalam program dan visi misi kedua pasangan calon.

https://opiniindonesia.com/2018/12/03/keluarga-keturunan-pendiri-nu-beri-dukungan-prabowo-sandi-optimistis-menangi-pilpres/

Milenial adalah mereka yang lahir dalam kurun waktu antara tahun 1981- 1999 atau antara usia 22 tahun – 38 tahun pada 2019 inilah yang disebut generasi milenial. Dan jumlah mereka tidak sedikit, yakni mencapai sekitar 86 juta jiwa, dan jika kita persentasikan, 48 % pemilih pada pemilu 2019 nanti.

Dan tentu komposisi ini masih dapat berubah jumlahnya bila kita jumlahkan dengan pemilih yang berusia 17 tahun – 19 tahun. Atau yang sudah memiliki hak pilih, dan bila kita ukur lagi dalam rentan usia 17 tahun – 38 tahun pemilih milenial itu berjumlah sekitar 51%.

Dan ini bisa juga kita persentasikan satu dari dua orang pemilih itu adalah generasi milenial, tentu dengan jumlah yang sangat besar ini bisa juga kita sebutkan sebagai penentu kemenangan dalam pilpres nanti.

Jumlah yang sangat besar inilah diharapkan dapat mengelola isu dengan baik yang harus dilakukan oleh kedua kandidat calon capres dan cawapres beserta timses dan partai pengusung agar meraih simpati suara milenial yang menjadi penentu kemenangan karena itu haruslah pandai memainkan ini agar dapat membidik dukungan dari suara generasi Dotcom.

Sandiaga Uno diprediksi paling berpotensi untuk dapat mendulang suara kalangan milenial, dan sandi memang memiliki modal untuk meraih suara milenial, karena sandi selain masih muda dari sisi usia, akan tetapi juga sandi memiliki aktivitas yang sangat dekat dengan kalangan muda.

Bisa kita sebut salah satunya hoby olah raga yang melibatkan generasi muda seperti lari dan basket, dan ditambah lagi ketika sesaat setelah deklarasi capres dan cawapres sandi langsung melempar isu lapangan pekerjaan dan sudah pasti ini salah satu cara sandi untuk meraih dukungan suara milenial.

Cara meraih dukungan milenial pun dilakukan pasangan Jokowi dengan seringnya mengindentikkan dirinya dengan milenial diantaranya dengan ciri melalui simbol motor gede yang sering dikendarainya dan fashion berupa sneaker yang kerap digunakannya. Ini semua membuktikan bila suara dukungan dari generasi milenial dianggap sebagai penentu kemenangan pada pilpres 2019 nanti.

Ini pun dibuktikan bila saat ini pasangan Jokowi mengandeng Erik Tohir sebagai ketua Tim pemenangan.
Disisi lain Prabowo dan sandiaga yang juga mewakili karakteristik anak muda, pengusaha, islami dan santun dan tentu ini tentu bukan hal sulit untuk meraih suara dari generasi milenial.

Rilisbisnis.com mendukung program publikasi press release di media khusus ekonomi & bisnis untuk memulihankan citra yang kurang baik ataupun untuk meningkatan reputasi para pebisnis/entrepreneur, korporasi, institusi ataupun merek/brand produk.

Akan tetapi bisa juga kita sebutkan bila kemenangan pilpres 2019 nanti tergantung pada tim sukses pemenang kedua pasangan calon presiden agar dapat merebut suara generasi muda yang kita sebut sebagai generasi milenial atau yang kita sebut juga sebagai generasi dotcom.

Generasi yang melek teknologi, gadget mania, dan terkoneksi internet, karena internet memang menjadi ancaman maraknya kampanye hitam dan ujaran kebencian.
Memacu pada fenomena maraknya kampanye hitam yang dilempar melalui jejaring sosial maka ada beberapa aspek yang harus diperhatikan.

Salah satunya adalah pemilih pemula di era generasi milenial adalah pemilih cerdas, dan mereka tidak mudah untuk dikibuli dengan isu murahan atau kampanye hitam dijejaring sosial, karena mereka akan dengan mudah membandingkan validitas muatan kampanye hitam dengan fakta yang sebenarnya, ini artinya pemilih milenial adalah pemilih cerdas.

Meraih dukungan dan simpati dari suara generasi milenial dibutuhkan keseriusan dalam menggarap kelompok milenial ini dengan merespon apa yang menjadi kebutuhannya dan diantara kebutuhan kaum milenial ini adalah ruang kebutuhan aktivitas dan lapangan pekerjaan yang memang saat ini banyak dibutuhkan generasi milenial, di bidang usaha yang juga dekat dengan karakter generasi milenial.

Dan semoga pemilihan presiden pada tahun 2019 dapat berjalan dengan lancar dan pemilih cerdas tentunya sudah membidik siapa kira kira dari pasangan kedua capres dan cawapres ini akan dipilihnya nanti, karena pilihan anda adalah penentu kemenangan dan penentu masa depan bangsa kita.

[Oleh : Ryanti Suryawan, Ketua Badan Pemenangan Kota Bogor, Wakil Ketua Dpc Gerindra Kota Bogor, Ketua DPD Gardu Prabowo Jawa Barat]

Berita Terkait

Hangatnya Pertemuan Idul Fitri: Diskusi Perkembangan Pasar Modal di BNSP
Pemutusan Batas Usia Calon Presiden: Analisis Dr. Fahri Bachmid Menjelang Putusan MK
Dewan Sengketa Konstruksi Sebagai Alternatif Penyelesaian Sengketa Konstruksi
Martabat MPR Pasca Amandemen UUD 1945, Yusril: Kita Kehilangan Ide Dasar Bernegara
Solusi agar Independensi KPK Bisa Diimplementasikan dengan Baik Tanpa Bubarkan Lembaga
Idulfitri: Mengapa Penting untuk Kembali ke Fitrah yang Sejati
Ketimpangan Ekonomi dan Kesenjangan Sosial di Indonesia: Masalah yang Terus Membayangi Perkembangan Demokrasi
Mengapa Peran Masyarakat Sipil Penting dalam Membentuk Kebijakan Publik di Indonesia

Berita Terkait

Selasa, 16 April 2024 - 11:04 WIB

Hangatnya Pertemuan Idul Fitri: Diskusi Perkembangan Pasar Modal di BNSP

Minggu, 15 Oktober 2023 - 10:43 WIB

Pemutusan Batas Usia Calon Presiden: Analisis Dr. Fahri Bachmid Menjelang Putusan MK

Rabu, 24 Mei 2023 - 09:10 WIB

Dewan Sengketa Konstruksi Sebagai Alternatif Penyelesaian Sengketa Konstruksi

Rabu, 12 April 2023 - 20:52 WIB

Martabat MPR Pasca Amandemen UUD 1945, Yusril: Kita Kehilangan Ide Dasar Bernegara

Selasa, 11 April 2023 - 22:00 WIB

Solusi agar Independensi KPK Bisa Diimplementasikan dengan Baik Tanpa Bubarkan Lembaga

Berita Terbaru