Ternyata, Lebih Banyak Warga Boyolali yang Tidak Terprovokasi Kok

Avatar photo

- Pewarta

Selasa, 6 November 2018 - 11:30 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

INI ADALAH sebuah analisis pidato Prabowo Subianto di Boyolali. Kita harus teliti menyimak inti, tujuan dan maksud pidato Prabowo, karena konteks inilah yang sangat penting dalam menyikapi situasi dan kondisi bangsa saat ini.

Sebelum sampai kepada analisa pidato beliau,sebaiknya anda simak pidato beliau saat meresmikan posko pemenangan Prabowo-Sandi di Boyolali pada Selasa (30/10/2018), ada di link berita di bawah ini :

https://opiniindonesia.com/2018/11/04/tampang-boyolali-digoreng-lawan-politik-begini-pidato-utuh-prabowo-subianto/

Menyimak pidato Prabowo tersebut, menurut analisa saya adalah sebagai berikut :

1. Pidata beliau sebenarnya mengingatkan kita semua di seluruh tanah air betapa selama ini kita belumnya merasakan nikmatnya keadilan,kesejahteraan dan kemakmuran padahal negara ini kaya.

2. Memang secara kasat mata kita bisa melihat pembangunan di mana mana sebagaimana di contohkan oleh beliau soal hotel dan lain lain di jakarta.

3. Tetapi,kita sebagai rakyat kecil tidak menikmati pasilitas itu melainkan hanya di nikmati kaum bonafide.

4. Beliau mengatakan tampang Boyolali sebenarnya sebuah perumpamaan bahwa rakyat kecil seperti kita tidak merasakan pembangunan dengan sesungguhnya sehingga ke tempat mewah seperti itu tidak turut kita nikmati.

5. Sama sekali tidak dimaksudkan menghina orang boyolali tetapi bias karena kebetulan beliau pidato di Boyolali. Andai beliau pidata di Palembang,mungkin beliau akan mengatakan tampang Palembang. Andai beliau pidato di aceh,mungkin beliau akan mengatakan tampang aceh.

6. Jadi sebenarnya beliau berumpama dan bercanda mewakili semua rakyat kecil di indonesia bahwa rasa keadilan, kesejahteraan rakyat belum dirasakan sepenuhnya seumpama blBoyolali dan tempat tempat lainnya.

7. Beliau sama sekali bukan menghina orang boyolali.Terlalu dangkal berfikir jika mengatakan tampang Boyolali lantas dimaksudkan mengejek. Saya rasa Prabowo bukanlah pemimpin yang suka mengejek suku,ras dan budaya apalagi beliau juga keturunan orang Jawa.

Rilisbisnis.com mendukung program publikasi press release di media khusus ekonomi & bisnis untuk memulihankan citra yang kurang baik ataupun untuk meningkatan reputasi para pebisnis/entrepreneur, korporasi, institusi ataupun merek/brand produk.

8. Kalau saya bilang Prabowo tampang Jowo, saya rasa Prabowo tidak akan marah. Kecuali saya bumbui Prabowo tampang wong Jowo edan, pasti pendukung beliau akan tersinggung. Jadi pada pokoknya tujuan pidato prabowo adalah masalah keadilan dan kesejahteraan rakyat dan beliau ingin agar rakyat boyolali dan seluruh indomesia ini sejahtera adil dan makmur.

Apakah tujuan Prabowo kepada orang Boyolali jelek? TIDAK, Anda tahu itu. Saya berharap semua penduduk Boyolali dan semuanya mampu berfikir jernih dan sehat memahami maksud beliau.

Sebab datang ke Boyolali bertujuan baik bukanya untuk menghina. Terlalu naif datang jauh jauh dari jakarta tujuam cuma mengejek warga boyolali.

Saya rasa sangat banyak orang boyolali yg cerdas cerdas,teliti,intelek, berwawasan luas dan tidak mudah terprovokasi oleh oknum berfikiran sempit.

INGAT BAHWA TUJUAN PRABOWO ADALAH INGIN KITA SEMUA SEJAHTERA.

Semoga analisa sederhana saya ini bisa dipahami semua pihak khususnya warga Boyolali.

[Oleh ; Von Edison Alouisci, politisi].

Berita Terkait

Hangatnya Pertemuan Idul Fitri: Diskusi Perkembangan Pasar Modal di BNSP
Pemutusan Batas Usia Calon Presiden: Analisis Dr. Fahri Bachmid Menjelang Putusan MK
Dewan Sengketa Konstruksi Sebagai Alternatif Penyelesaian Sengketa Konstruksi
Martabat MPR Pasca Amandemen UUD 1945, Yusril: Kita Kehilangan Ide Dasar Bernegara
Solusi agar Independensi KPK Bisa Diimplementasikan dengan Baik Tanpa Bubarkan Lembaga
Idulfitri: Mengapa Penting untuk Kembali ke Fitrah yang Sejati
Ketimpangan Ekonomi dan Kesenjangan Sosial di Indonesia: Masalah yang Terus Membayangi Perkembangan Demokrasi
Mengapa Peran Masyarakat Sipil Penting dalam Membentuk Kebijakan Publik di Indonesia

Berita Terkait

Selasa, 16 April 2024 - 11:04 WIB

Hangatnya Pertemuan Idul Fitri: Diskusi Perkembangan Pasar Modal di BNSP

Minggu, 15 Oktober 2023 - 10:43 WIB

Pemutusan Batas Usia Calon Presiden: Analisis Dr. Fahri Bachmid Menjelang Putusan MK

Rabu, 24 Mei 2023 - 09:10 WIB

Dewan Sengketa Konstruksi Sebagai Alternatif Penyelesaian Sengketa Konstruksi

Rabu, 12 April 2023 - 20:52 WIB

Martabat MPR Pasca Amandemen UUD 1945, Yusril: Kita Kehilangan Ide Dasar Bernegara

Selasa, 11 April 2023 - 22:00 WIB

Solusi agar Independensi KPK Bisa Diimplementasikan dengan Baik Tanpa Bubarkan Lembaga

Berita Terbaru