Tidak Ada Penganiayaan, Prabowo Dibohongi Ratna

Avatar photo

- Pewarta

Rabu, 3 Oktober 2018 - 18:47 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

AKTIVIS RATNA Sarumpaet mengakui tidak terjadi penganiayaan pada dirinya dan membenarkan luka lebam di wajahnya karena melakukan prosedur bedah plastik.

“Tidak ada penganiayaan. Itu hanya cerita khayal entah diberikan oleh setan mana ke saya dan berkembang seperti itu,” kata dia dalam konferensi pers yang digelar di rumahnya di Bukit Duri, Jakarta, Rabu (3/9/2018).

https://opiniindonesia.com/2018/10/03/ratna-sarumpaet-kekerasan-politik-dan-demokrasi-kita/

Ratna Sarumpaet yang didampingi sejumlah rekannya, menjelaskan kronologi kebohongan yang beredar tentang dirinya dianiaya oleh sejumlah oknum di Bandung.

Pada 21 Oktober 2018, ia mendatangi RS Bina Estetika di Menteng untuk melakukan prosedur sedot lemak di pipi kanan dan kirinya. Namun, pada 22 Oktober saat terbangun, Ratna melihat mukanya lebam berlebihan tidak seperti yang ia alami biasanya.

Melihat kondisi mukanya, ia menanyakan pada pihak dokter dan mendapatkan jawaban lebam merupakan hal wajar setelah menjalani operasi plastik.

“Saya menbutuhkan alasan untuk anak saya di rumah kenapa muka lebam dan saya jawab kekerasan,” ucap Ratna.

Anak-anaknya tidak puas dengan jawaban pendek itu dan dalam seminggu ia terus dikorek sehingga ia berakhir melakukan kebohongan dan mengembangkan ide cerita pemukulan.

Cerita tersebut hanya berputar di lingkungan keluarga dan Ratna tidak bermaksud mengaitkan hal tersebut dengan politik, apalagi setelah fotonya bermuka lebam sepekan lebih kemudian tersebar di media sosial.

“Saya mohon apa pun yang saya sampaikan hari ini, sesuatu yang membuat kegaduhan dua hari terakhir ini bisa membuat kita saling memaafkan,” tutur dia.

Sebelumnya, wakil Ketua Tim Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi, Nanik S Deyang, mengungkap kronologi penganiayaan dialami Ratna Sarumpaet. Diceritakan, insiden terjadi pada 21 September 2018, di wilayah Jawa Barat.

Rilisbisnis.com mendukung program publikasi press release di media khusus ekonomi & bisnis untuk memulihankan citra yang kurang baik ataupun untuk meningkatan reputasi para pebisnis/entrepreneur, korporasi, institusi ataupun merek/brand produk.

“Ratna dihajar tiga orang 21 September yang lalu di sekitar Bandara Husein Saatranegara, Bandung, Jawa Barat, malam hari,” kata Nanik lewat siaran pers diterima, Selasa (2/10).

Setelah itu Prabowo Subianto mengadakan konferensi pers tetkait hal tersebut, memyatakan keprihatinan yang sangat mendalam, jika hal tersebut menimpa Ratna.(*)

Berita Terkait

Hangatnya Pertemuan Idul Fitri: Diskusi Perkembangan Pasar Modal di BNSP
Pemutusan Batas Usia Calon Presiden: Analisis Dr. Fahri Bachmid Menjelang Putusan MK
Dewan Sengketa Konstruksi Sebagai Alternatif Penyelesaian Sengketa Konstruksi
Martabat MPR Pasca Amandemen UUD 1945, Yusril: Kita Kehilangan Ide Dasar Bernegara
Solusi agar Independensi KPK Bisa Diimplementasikan dengan Baik Tanpa Bubarkan Lembaga
Idulfitri: Mengapa Penting untuk Kembali ke Fitrah yang Sejati
Ketimpangan Ekonomi dan Kesenjangan Sosial di Indonesia: Masalah yang Terus Membayangi Perkembangan Demokrasi
Mengapa Peran Masyarakat Sipil Penting dalam Membentuk Kebijakan Publik di Indonesia

Berita Terkait

Selasa, 16 April 2024 - 11:04 WIB

Hangatnya Pertemuan Idul Fitri: Diskusi Perkembangan Pasar Modal di BNSP

Minggu, 15 Oktober 2023 - 10:43 WIB

Pemutusan Batas Usia Calon Presiden: Analisis Dr. Fahri Bachmid Menjelang Putusan MK

Rabu, 24 Mei 2023 - 09:10 WIB

Dewan Sengketa Konstruksi Sebagai Alternatif Penyelesaian Sengketa Konstruksi

Rabu, 12 April 2023 - 20:52 WIB

Martabat MPR Pasca Amandemen UUD 1945, Yusril: Kita Kehilangan Ide Dasar Bernegara

Selasa, 11 April 2023 - 22:00 WIB

Solusi agar Independensi KPK Bisa Diimplementasikan dengan Baik Tanpa Bubarkan Lembaga

Berita Terbaru