Opiniindonesia.com – Ada tiga kelompok di jagad sosmed:
A. Kelompok “Pemerintah selamanya salah”. Saking militannya, kelompok ini siap menggelar dalil agama mulai dari teks kitab suci hingga lirik lagu anak-anak TK. Mereka lebih relijius dari Tuhan dan lebih memegang kitab suci dari pembawanya, terlalu bertakwa dan ultra soleh. Hobi favorit mereka adalah berfantasi mencumbui 72 bidadari dan mendistribusikan label sesat dan pekai.
B. Kelompok “Pemerintah selamanya benar”. Begitu spartannya, sebagian orang dari kelompok ini lebih siap perang membelanya ketimbang menyuarakan nasib komunitasnya yang tak juga membaik di bawah kepemimpinannya. Mereka mengecam kelompok A dengan aneka sebutan kreatif (bukan rasial niyyatnya) seperti Kadrun, onta, Ngarab dan semacamnya. Mereka paling “ngenusantara” gitu lah.
C. Kelompok “A dan B selamanya salah”. Bagi kelompok ini, mengikuti salah satu dari dua kelompok A dan B adalah dependensi dan latah. Kelompok yang disebut pejuang keadilan sosial ini pintar bikin tulisan kritis dan puedes.
Baca Juga:
Persrilis.com Siap Publikasikan Press Release Anda, Jika Ingin Tampil di Media Ekonomi dan Bisnis
BUMN Care Dorong Lakukan Evaluasi Serius atas Insiden Blackout PLN di Bali, Cikarang, dan Bekasi
Boleh jadi ini bukan soal pilihan politik, bukan soal demi aqidah, bukan soal melawan intoleransi, juga bukan soal kebijakan publik atau keadilan sosial, tapi soal mempertahankan keterlanjuran.
Oleh : Haidar Alwi Institute