Kampanye Jokowi Dilanda Krisis

Avatar photo

- Pewarta

Kamis, 10 Januari 2019 - 01:03 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

ADA RAPAT penting pimpinan parpol pengusung Jokowi yang tak dibahas secara mendalam. Padahal, rapat ini mengisyaratakan ada sesuatu yang sangat urgen terkait kampanye paslonpres 01, Jokowi-Ma’ruf Amin (Ko-ruf).

Rapat itu langsung dipimpin oleh ketua dewan pengarah Tim Kampanye Nasional (TKN), Jusuf Kalla. Berlangsung di rumah wapres Jalan Brawijaya, Menteng, Jakarta, pada 17 Desember 2018.

https://opiniindonesia.com/2019/01/04/debat-pilpres-pengadilan-rakyat-terhadap-jokowi/

Kalau dilihat dari ‘nature’ pertemuan ini, yang mereka sebut pertemuan tertutup, tentulah ada hal-hal ‘tak enak’ yang mereka bicarakan. Kalau situasi kampanye Ko-Ruf bagus, pastilah mereka menggelar pertemuan terbuka dengan sorotan banyak kamera TV.

Sebaliknya, rapat tertutup hampir pasti membahas masalah-masalah yang sangat sensitif tentang kampanye Ko-Ruf yang, secara kasat mata, semakin terdesak belakangan ini.

Sebetulnya, sejak Reuni 212 (2 Desember 2018), kampanye Ko-Ruf dilanda ‘psychological effect’. Ada semacam ‘efek psikologis’. Kubu Jokowi, khususnya Tim Kampanye Nasional (TKN) kelihatan hilang semangat. Mereka semua bagaikan patah arang. Tak ada kutik. Tak ada cuit. Semuanya ciut.

Kampanye Ko-Ruf dilanda krisis. Krisis percaya diri. Mereka sudah bisa membayangkan di mana tempat berlabuh Ko-Ruf. Isyarat itu semakin jelas.

Menyusul pukulan Reuni 212, kampanye face-to-face Ko-Ruf ditolak di mana-mana. Di berbagai daerah, terlihat barisan kursi kosong di ruangan kampanye ‘indoor’. Di Jakarta, Pekanbaru, Banda Aceh, dll.

Berita Terkait

Hangatnya Pertemuan Idul Fitri: Diskusi Perkembangan Pasar Modal di BNSP
Pemutusan Batas Usia Calon Presiden: Analisis Dr. Fahri Bachmid Menjelang Putusan MK
Dewan Sengketa Konstruksi Sebagai Alternatif Penyelesaian Sengketa Konstruksi
Martabat MPR Pasca Amandemen UUD 1945, Yusril: Kita Kehilangan Ide Dasar Bernegara
Solusi agar Independensi KPK Bisa Diimplementasikan dengan Baik Tanpa Bubarkan Lembaga
Idulfitri: Mengapa Penting untuk Kembali ke Fitrah yang Sejati
Ketimpangan Ekonomi dan Kesenjangan Sosial di Indonesia: Masalah yang Terus Membayangi Perkembangan Demokrasi
Mengapa Peran Masyarakat Sipil Penting dalam Membentuk Kebijakan Publik di Indonesia

Berita Terkait

Selasa, 16 April 2024 - 11:04 WIB

Hangatnya Pertemuan Idul Fitri: Diskusi Perkembangan Pasar Modal di BNSP

Minggu, 15 Oktober 2023 - 10:43 WIB

Pemutusan Batas Usia Calon Presiden: Analisis Dr. Fahri Bachmid Menjelang Putusan MK

Rabu, 24 Mei 2023 - 09:10 WIB

Dewan Sengketa Konstruksi Sebagai Alternatif Penyelesaian Sengketa Konstruksi

Rabu, 12 April 2023 - 20:52 WIB

Martabat MPR Pasca Amandemen UUD 1945, Yusril: Kita Kehilangan Ide Dasar Bernegara

Selasa, 11 April 2023 - 22:00 WIB

Solusi agar Independensi KPK Bisa Diimplementasikan dengan Baik Tanpa Bubarkan Lembaga

Berita Terbaru