Kuat, Daya Pengaruh Anies Baswedan

Avatar photo

- Pewarta

Kamis, 10 Januari 2019 - 15:28 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

MENGAPA POSE dua jari Anies Baswedan begitu dipermasalahkan oleh Bawaslu? Dan sebaliknya pose satu jari Ridwan Kamil, Luhut Binsar Panjaitan, Sri Mulyani dan para pejabat publik lainnya tidak dipermasalahkan?

Letak perbedaanya pada ‘influence’ kemampuan mempengaruhi orang lain. Daya pengaruh personal Anies Baswedan sangat tinggi.

Sebaliknya Ridwan Kamil, LBP, Sri Mulyani daya pengaruhnya sangat rendah atau bahkan tidak memberikan efek apa-apa. Mereka mengacungkan satu jari meski dalam forum internasional dianggap biasa saja oleh publik.

Berbeda dengan Anies Baswedan begitu dia mengacungkan salam 2 jari, daya pengaruhnya luar biasa terhadap publik. Anies Baswedan menjadi endorser yang kuat bagi Prabowo Sandi.

https://opiniindonesia.com/2019/01/09/anies-memang-beda/

Menurut Kenneth Blanchard, pakar Leadership dan Management, “The key to successful leadership today is to influence not authority”.
Kunci sukses dalam memimpin saat ini adalah kemampuan mempengaruhi bukan dengan otoritas.

Dan Anies Baswedan sudah memiliki leadership quality yang tinggi dalam memimpin, terbukti daya pengaruhnya kuat terhadap publik.

Semakin tinggi nilai personal brand seseorang maka semakin kuat pula pengaruhnya terhadap publiknya.

Berbeda dengan RK, LBP dan SM mereka memimpin dengan gaya lama ‘old fashion way’ mengedepankan otoritas.

Di jaman now memimpin dengan cara old fashion way akan ditinggalkan publiknya. Daya pengaruhnya rendah, malah cenderung menimbulkan resistensi dari publik. (*)

[Oleh : Dian Anggraeni Umar. Penulis adalah praktisi komunikasi]

Rilisbisnis.com mendukung program publikasi press release di media khusus ekonomi & bisnis untuk memulihankan citra yang kurang baik ataupun untuk meningkatan reputasi para pebisnis/entrepreneur, korporasi, institusi ataupun merek/brand produk.

(*) Untuk membaca tulisan Dian Anggraeni Umar yang lainnya, silahkan KLIK DI SINI.

Berita Terkait

Hangatnya Pertemuan Idul Fitri: Diskusi Perkembangan Pasar Modal di BNSP
Pemutusan Batas Usia Calon Presiden: Analisis Dr. Fahri Bachmid Menjelang Putusan MK
Dewan Sengketa Konstruksi Sebagai Alternatif Penyelesaian Sengketa Konstruksi
Martabat MPR Pasca Amandemen UUD 1945, Yusril: Kita Kehilangan Ide Dasar Bernegara
Solusi agar Independensi KPK Bisa Diimplementasikan dengan Baik Tanpa Bubarkan Lembaga
Idulfitri: Mengapa Penting untuk Kembali ke Fitrah yang Sejati
Ketimpangan Ekonomi dan Kesenjangan Sosial di Indonesia: Masalah yang Terus Membayangi Perkembangan Demokrasi
Mengapa Peran Masyarakat Sipil Penting dalam Membentuk Kebijakan Publik di Indonesia

Berita Terkait

Selasa, 16 April 2024 - 11:04 WIB

Hangatnya Pertemuan Idul Fitri: Diskusi Perkembangan Pasar Modal di BNSP

Minggu, 15 Oktober 2023 - 10:43 WIB

Pemutusan Batas Usia Calon Presiden: Analisis Dr. Fahri Bachmid Menjelang Putusan MK

Rabu, 24 Mei 2023 - 09:10 WIB

Dewan Sengketa Konstruksi Sebagai Alternatif Penyelesaian Sengketa Konstruksi

Rabu, 12 April 2023 - 20:52 WIB

Martabat MPR Pasca Amandemen UUD 1945, Yusril: Kita Kehilangan Ide Dasar Bernegara

Selasa, 11 April 2023 - 22:00 WIB

Solusi agar Independensi KPK Bisa Diimplementasikan dengan Baik Tanpa Bubarkan Lembaga

Berita Terbaru