Mr Joko Hormat Bendera

Avatar photo

- Pewarta

Minggu, 23 September 2018 - 09:26 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

CAPRES JOKO anti mainstream. Ulahnya otentik. Masuk parit, naik chopper, adegan ngebut, ceramah “avengers” di hadapan pemimpin dunia, dan terakhir sendirian hormat-bendera di saat tidak ada bendera. Extrim dech. Sandi nahan ketawa…!!

Hanya dia yang lakukan itu. Jika dia benar, yang lain salah. Semuanya. Vice versa. Aneh. Weird.

Ada yang berasumsi, dia ngga sadar. Disorientasi. Hutang RI meroket. Dollar naik. Semua janji dipertanyakan. Petronas masih tak terkejar. Gimana bayar buzzer.

Begitu banyak masalah. Pengen berkuasa lagi. Nikmat rasanya jadi presiden. Lantas grogi. Ada Pa Prabowo yang dulu mengangkatnya ke Jakarta. Kikuk. Wajar bila Mas Joko ngelamun.

Durasi Lagu Indonesia Raya sekitar 3,5 menit. Ngga mungkin selama itu dia ngga sadar. Impossible. Dia tidak pingsan. Bukan pula, penderita “Dissociative identity disorder”.

Mungkin dia ngga sadar untuk sesaat. Begitu sadar eh yang lain kok ngga hormat-bendera. Duh gusti. Perang batin pun pecah.

Tapi seandainya dia ubah gesture, maka itu memalukan.

Makanya, dia teruskan gesture hormat bendera sampai lagu selesai.

Ngga ikut nyanyi. Mulutnya terkatup. Mimik tegang. Mungkin tahan malu. Entah apa yang dia pikirkan. Mungkin batinnya bilang, “abis deh dibully”.

Asumsi lain, Mas Joko ngga ngerti protokol. Pembisiknya mesti dipecat. Makan gaji buta. Blind-salary. Kurang ajar. Masa ngga ngasi tau si boss.

[Oleh : Zeng Wei Jian]

Rilisbisnis.com mendukung program publikasi press release di media khusus ekonomi & bisnis untuk memulihankan citra yang kurang baik ataupun untuk meningkatan reputasi para pebisnis/entrepreneur, korporasi, institusi ataupun merek/brand produk.

Berita Terkait

Hangatnya Pertemuan Idul Fitri: Diskusi Perkembangan Pasar Modal di BNSP
Pemutusan Batas Usia Calon Presiden: Analisis Dr. Fahri Bachmid Menjelang Putusan MK
Dewan Sengketa Konstruksi Sebagai Alternatif Penyelesaian Sengketa Konstruksi
Martabat MPR Pasca Amandemen UUD 1945, Yusril: Kita Kehilangan Ide Dasar Bernegara
Solusi agar Independensi KPK Bisa Diimplementasikan dengan Baik Tanpa Bubarkan Lembaga
Idulfitri: Mengapa Penting untuk Kembali ke Fitrah yang Sejati
Ketimpangan Ekonomi dan Kesenjangan Sosial di Indonesia: Masalah yang Terus Membayangi Perkembangan Demokrasi
Mengapa Peran Masyarakat Sipil Penting dalam Membentuk Kebijakan Publik di Indonesia

Berita Terkait

Selasa, 16 April 2024 - 11:04 WIB

Hangatnya Pertemuan Idul Fitri: Diskusi Perkembangan Pasar Modal di BNSP

Minggu, 15 Oktober 2023 - 10:43 WIB

Pemutusan Batas Usia Calon Presiden: Analisis Dr. Fahri Bachmid Menjelang Putusan MK

Rabu, 24 Mei 2023 - 09:10 WIB

Dewan Sengketa Konstruksi Sebagai Alternatif Penyelesaian Sengketa Konstruksi

Rabu, 12 April 2023 - 20:52 WIB

Martabat MPR Pasca Amandemen UUD 1945, Yusril: Kita Kehilangan Ide Dasar Bernegara

Selasa, 11 April 2023 - 22:00 WIB

Solusi agar Independensi KPK Bisa Diimplementasikan dengan Baik Tanpa Bubarkan Lembaga

Berita Terbaru