HASIL Pilpres 17 April 2019 tidak hanya ditunggu oleh rakyat saja, tapi juga ditunggu oleh investor dan pelaku pasar.
Para investor dan pelaku pasar ini menunggu terpilihnya presiden baru yang bisa memberikan harapan bagi mereka. Terutama setelah kondisi pasar keuangan dan ekonomi yang kurang bergairah selama empat tahun terakhir.
Program kerja yang ditawarkan petahana dinilai belum mampu meyakinkan pelaku pasar bahwa situasi di masa depan akan membaik. Belum lagi fakta bahwa dalam empat tahun ini IHSG relatif stagnan dan Rupiah terus melemah. Pemerintah juga belum mampu menyelesaikan defisit yang sewaktu-waktu bisa membahayakan kondisi perekonomian.
Sebaliknya, Prabowo-Sandi dianggap berani menawarkan banyak hal yang bisa memperbaiki iklim investasi di tanah air.
Baca Juga:
Persrilis.com Siap Publikasikan Press Release Anda, Jika Ingin Tampil di Media Ekonomi dan Bisnis
BUMN Care Dorong Lakukan Evaluasi Serius atas Insiden Blackout PLN di Bali, Cikarang, dan Bekasi
Salah satunya ekspektasi pasar terhadap rencana pemotongan tarif pajak dari Prabowo-Sandi. Ekspektasi ini tentu akan membuat pasar saham naik, karena program ini akan membuat ekspektasi keuntungan perusahaan-perusahaan akan meningkat. Tentu saja hal ini memberikan suntikan gairah baru bagi investor dan pelaku pasar.
Gairah semacam ini yang tidak ditemui selama periode pemerintahan Joko Widodo, dimana EPS (earning per share) saham-saham cenderung mengalami penurunan pertumbuhan. Hal ini menunjukkan Bahwa perusahaan-perusahaan semakin sulit mencari keuntungan.
Program pemotongan tarif pajak Prabowo-Sandi akan membantu mengembalikan kemampuan perusahaan mencetak keuntungan.
Pelaku pasar dan investor kini juga tidak lagi mempan ditakut-takuti tentang potensi terjadinya anjloknya bursa saham (market slump) apabila Prabowo-Sandi terpilih. Mereka tahu benar bahwa operasional ekonomi Indonesia dan pasar keuangan sudah berdasarkan common practice. Prabowo-Sandi dalam kampanye dan program-programnya tidak akan mengubah hal-hal baik yang sudah dipraktekkan. Terutama yang terkait dengan industri keuangan.
Baca Juga:
Keberpihakan Pemerintah terhadap Buruh Diapresiasi, 4 Sikap Presiden Prabowo Subianto Jadi Sorotan
IMF Turunkan Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tahun 2025 Jadi 4,7 Persen, Ini Tanggapan Istana
Dugaan Ijazah Palsu Jokowi, Polisi Periksa Ketua Umum PPN Andi Kurniawan Usai Laporkan Roy Suryo dkk
Apalagi dengan latar belakang Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno sendiri yang merupakan pengusaha sekaligus juga investor dan pelaku pasar. Keduanya tentu faham benar tentang cara terbaik untuk mendorong pertumbuhan sektor ini, demi kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia.
Akhirnya, kita semua menunggu momen Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno akan membuka sesi perdagangan di IDX pada tanggal 21 Oktober 2019, sehari setelah mereka dilantik.
[ Oleh : Harryadin Mahardika, adalah Pengamat Kebijakan Publik ]