Kelima, ia datang dari luar kerumunan jama’ah sehingga ada “persiapan” di luar. Keenam, pemeriksaan bukan intens ke “tersangka” tetapi justru menyusur panitia.

Operasi intelijen “orang gila” pantas disematkan pada peristiwa ini sebelum nanti dibuktikan sebaliknya. Komplotan orang gila bergerak menari-nari seperti Gerwani di Lubang Buaya bulan September enam lima.

Pemerintah semestinya waspada terhadap modus PKI yang memperingati eskalasi dan kegagalan gerakan politiknya. Memusuhi dan berupaya untuk menghancurkan TNI, Santri, dan Ulama.

Sebagai operasi intelijen tentu semua sarwa misterius. Publik dibiarkan bertanya dalam benaknya masing-masing. Asumsi adanya operasi ini berdasar pada kejanggalan peristiwa yang terjadi.

Untuk membantah adanya operasi intelijen “orang gila” ini hanya satu yakni penyidikan “kriminal” harus dilaksanakan oleh aparat dengan transparan, tidak berbelok-belok, serta didukung penuh oleh Pemerintah dan seluruh lembaga politik yang merasa prihatin akan instabilitas negeri.