Opiniindonesia.com – Jagad Medsos satu dua hari ini marak diisi oleh pemberitaan penusukan Syekh Ali Jaber oleh seorang pemuda yang bernama Alfin Andrian. Penusukan dilakukan di tengah ceramah Syekh Jaber dalam acara Wisuda Tahfidz Al Qur’an di Masjid Falahuddin Bandar Lampung.

Yang menarik adalah keterangan keluarga bahwa yang bersangkutan sakit jiwa. Terlalu cepat pihak Kepolisian menyampaikan keterangan keluarga ini.

Akibatnya isu pun berkembang bahwa “gila” sebagai alibi klise setiap pelaku kekerasan kepada Ulama. Kecurigaan publik menjadi mengemuka. Ada disain apa dibalik semua ini ?

Menkopolhukam Mahfud MD meminta aparat mengusut motif dan jaringan. Apakah seruan ini efektif atau menjadi angin lalu saja ? tidaklah jelas. Jika murni kriminal tentu mudah mengusut hal ini apalagi yang bersangkutan tertangkap. Banyak saksi pula di sana.

Berbeda jika ada motif politik, awalnya lempar dahulu sebagai dugaan tetapi lama-lama menguap. Menjadi model seperti yang berlangsung selama ini. Motif politik adalah operasi intelijen yang entah dilakukan oleh lembaga atau instansi mana. Alfin Andrian sendiri bisa menjadi saksi kunci. Lalu orang tuanya.