OPINI INDONESIA – Dibandingkan figur kepala daerah, sosok menteri di kabinet Jokowi periode kedua sekarang ini diprediksi akan menjadi “the next president” Indonesia berikutnya.
Pilpres di AS siklus pergantian presiden terjadi hanya antara kader partai demokrat atau partai republik. Di Jerman, siklusnya lebih ke jenis kelamin, yaitu perempuan atau laki-laki yang akan menjadi kepala pemerintahannya (Perdana Menteri). Sedangkang siklus pergantian kepemimpinan nasional di Indonesia adalah bersumber dari figur yang berlatar belakang militer atau sipil.
Indikasi lainnya adalah pemilu demokratis pasca reformasi sejak 2004 juga menghadirkan pergantian presiden dari sosok menteri (berlatar belakang militer) atau figur kepala daerah (sipil). SBY adalah sosok menteri (Menkopolhukam) yang sukses menjadi presiden pada pemilu 2004 dan 2009.
Presiden berikutnya adalah figur kepala daerah, yaitu Joko Widodo yang memenangi Pilpres 2014 dan 2019. Ini seperti menjadi siklus 10 tahuanan dari proses pergantian kepemimpinan nasional.
Baca Juga:
Dituding Pernah Meminta Pepanjangan Jabatan Kepala Negara 3 Periode, Jokowi Beri Tanggapan
Pajak Pertambahan Nilai (PPN) 12 Persen Tak Naik, Prabowo Sangat Peduli Aspirasi Rakyat
Penetapan Tersangka Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto Janggal, dan Politik Adu Domba Jokowi
Berarti nanti di 2024 , figur menteri berpotensi menjadi menjadi Capres di 2024 mendatang.
Banyak sosok menteri yang berpeluang menjadi kandidat Presiden. Ada yang punya rekam jejak pengusaha sukses, seperti Sandiaga Uno (Menparekraf) dan Erick Thohir Menteri BUMN). Ada yang punya pengalaman sebagai kepala daerah berprestasi, seperti Mensos Tri Rismaharini. Ketiganya punya kinerja, mobilitas dan integritas yang bagus.
Namun dari segi elektoral parpol, figur yang paling berpotensi adalah Prabowo Subianto (Menhan) dan Airlangga Hartarto (Menko Perekonomian) yang masing-masing adalah juga ketum Partai Gerindra dan Golkar.
Halaman : 1 2 Selanjutnya