Politikus Sontoloyo VS Demokrasi Idiot

Avatar photo

- Pewarta

Jumat, 26 Oktober 2018 - 09:36 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

SONTOLOYO DAN idiot sedang menjadi trending topic di media sosial. Secara leksikal kata sontoloyo yang diucapkan Presiden Jokowi dan kata idiot yang diucapkan oleh Ahmad Dhani memiliki arti yang kurang lebih sama.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, sontoloyo memiliki arti konyol, tidak beres, bodoh, dan dipakai sebagai kata makian. Tersisip makna kekesalan bagi yang mengucapkannya. Sedangkan idiot artinya tingkat kecerdasan berpikir yang sangat rendah atau daya pikir yang lemah sekali.

https://opiniindonesia.com/2018/10/04/sampah-demokrasi-yang-bernama-hoaks/

Namun ironisnya gara-gara kata idiot yang diucapkan Ahmad Dhani saat nge-vlog di lobi Hotel Majapahit Surabaya beberapa waktu lalu, dilaporkan telah melakukan pencemaran nama baik oleh Koalisi Bela NKRI kepada Polda Jatim pada 30 September. Dan saat ini Ahmad Dhani resmi ditetapkan sebagai tersangka.

BACA JUGA : Dana Kelurahan dan Ujaran Sontoloyo Jokowi

Saya mengamati rekaman video keduanya, bagaimana dua kata ini diucapkan. Ketika Jokowi mengucapkan kata sontoloyo, Jokowi sedang menyampaikan sambutannya di forum publik resmi pembagian sertifikat tanah untuk warga di Jakarta Selatan.

Kata sontoloyo diucapkannya dengan ekspresi wajah dan vokal bernada kesal. Sementara dalam rekaman video vlog Ahmad Dhani, kata idiot diucapkannya dengan ekspresi wajah yang tenang dan suara bernada santai, tidak terlihat ada emosi meluap-luap mau pun rasa benci.

Kalau kita menilik kejadian sebenarnya, musisi dan politikus Gerindra ini adalah korban persekusi dari para pendemo yang menolak aksi deklarasi #2019gantipresiden di Surabaya akhir Agustus lalu. Ratusan massa mengepung hotel Majapahit tempat dia menginap.

Saat massa berdemo dan berteriak-teriak di luar hotel, Dhani membuat vlog dan mengutarakan massa tersebut sedang membela penguasa, sementara Dhani hanya musisi yang tidak memiliki backing polisi lantas didemo. Kata idiot yang diucapkan Dhani pun tidak secara spesifik ditujukan kepada siapa. Kasus ini seperti dipaksakan, tidak jelas dimana unsur pencemaran nama baiknya.

Berita Terkait

Hangatnya Pertemuan Idul Fitri: Diskusi Perkembangan Pasar Modal di BNSP
Pemutusan Batas Usia Calon Presiden: Analisis Dr. Fahri Bachmid Menjelang Putusan MK
Dewan Sengketa Konstruksi Sebagai Alternatif Penyelesaian Sengketa Konstruksi
Martabat MPR Pasca Amandemen UUD 1945, Yusril: Kita Kehilangan Ide Dasar Bernegara
Solusi agar Independensi KPK Bisa Diimplementasikan dengan Baik Tanpa Bubarkan Lembaga
Idulfitri: Mengapa Penting untuk Kembali ke Fitrah yang Sejati
Ketimpangan Ekonomi dan Kesenjangan Sosial di Indonesia: Masalah yang Terus Membayangi Perkembangan Demokrasi
Mengapa Peran Masyarakat Sipil Penting dalam Membentuk Kebijakan Publik di Indonesia

Berita Terkait

Selasa, 16 April 2024 - 11:04 WIB

Hangatnya Pertemuan Idul Fitri: Diskusi Perkembangan Pasar Modal di BNSP

Minggu, 15 Oktober 2023 - 10:43 WIB

Pemutusan Batas Usia Calon Presiden: Analisis Dr. Fahri Bachmid Menjelang Putusan MK

Rabu, 24 Mei 2023 - 09:10 WIB

Dewan Sengketa Konstruksi Sebagai Alternatif Penyelesaian Sengketa Konstruksi

Rabu, 12 April 2023 - 20:52 WIB

Martabat MPR Pasca Amandemen UUD 1945, Yusril: Kita Kehilangan Ide Dasar Bernegara

Selasa, 11 April 2023 - 22:00 WIB

Solusi agar Independensi KPK Bisa Diimplementasikan dengan Baik Tanpa Bubarkan Lembaga

Berita Terbaru

Foto : PROPAMI Care salurkan bantuan untuk panti asuhan di Bekasi. Komitmen wujudkan masyarakat sehat, peduli, dan tangguh. (18/5/25) (Doc.Ist)

Megapolitan

Dukungan Emosional dan Logistik PROPAMI Care Ringankan Beban Panti

Senin, 19 Mei 2025 - 16:15 WIB