Dik, Bisa Tolong Tuliskan Kenangan Tentang Prabowo?

Avatar photo

- Pewarta

Rabu, 21 November 2018 - 18:24 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

TIBA-TIBA SEKITAR pukul 8 pagi tadi, teman lama saya pensiunan tentara berpangkat kolonel, menelefon. “Dinda, boleh enggak tuliskan kenangan saya tentang Pak Prabowo?”

Langsung saya jawab, “Tentulah bang Agus.” Yang ingin disampaikan oleh teman ini adalah cerita yang sudah berkali-kali kita baca atau kita dengar tentang pengorbanan pribadi Pak Prabowo Subianto (PS) untuk prajurit TNI. Termasuk juga pengorban untuk operasional tentara.

Bang Agus lulus akamedi militer pada 1972 sedangkan Pak Prabowo lulus pada 1974.

Menurut catatan Bang Agus, ada tiga hal yang membuat dia sangat terkesan dengan watak pribadi Pak PS.

Pertama, Pak PS tak pernah mengeluh kalau dana TNI (waktu itu masih disebut ABRI) tidak cukup untuk menyediakan perumahan bagi para prajurit. Pak PS, kata bang Agus, menggunakan uang pribadi beliau untuk membangun asrama anggota Kostrad. Dan Pak PS tidak memerlukan liputan media atau pun gosip tentang tindakannya itu.

Kedua, lanjut bang Agus, Pak PS kembali merogoh kocek sendiri ketika dia mengusulkan penambahan pasukan pemelihara perdamain Garuda di kawasn Indocina. Di sekitar awal 1990-an. Senior Pak PS setuju ditambah tapi tak ada biaya. Pak PS mengatakan kalau diizinkan, beliau akan mengirimkan dengan dana pribadinya. Bagi beliau, yang penting satuan yang diperlukan bisa sampai ke lokasi tugas. Atasan Pak PS pun mempersilakan.

Ketiga, ketika terjadi drama penyanderaan oleh OPM di Papua. Operasi pembebasan memerlukan helikopter yang bisa membawa puluhan personel sekaligus. TNI belum punya helikopter ukuran besar seperti Chinook yang mampu mengangkut banyak tentara.

Apa yang dilakukan oleh Pak PS?

Menurut bang Agus, Pak PS menyewa Chinook dari luar. Mantan Danjen Kopassus itu lagi-lagi mengeluarkan uang pribadi agar operasi pembebasan sandera di Papua bisa berjalan sesuai rencana.

Itulah tiga hal yang diminta oleh bang Agus agar saya ceritakan di akun medsos saya ini. Kisah tentang “passion” (kecintaan) Pak PS pada TNI dan tugas mulianya.

Seperti saya katakan tadi, sudah berulang kali kita baca cerita ini. Tapi, bang Agus yang kini berusia hampir 70 tahun, tetap meminta agar saya menuliskannya.

Rilisbisnis.com mendukung program publikasi press release di media khusus ekonomi & bisnis untuk memulihankan citra yang kurang baik ataupun untuk meningkatan reputasi para pebisnis/entrepreneur, korporasi, institusi ataupun merek/brand produk.

Dia merasa sangat sakit dan prihatin melihat kampanye hitam yang bertujuan untuk menjelekkan nama PS. Untuk menggagalkan misi Pak PS membuat Indonesia adil dan makmur. (*)

[Oleh : Asyari Usman. Penulis adalah wartawan senior]

(*) Untuk membaca tulisan Asyari Usman yang lainnya, silahkan KLIK DI SINI.

Berita Terkait

Hangatnya Pertemuan Idul Fitri: Diskusi Perkembangan Pasar Modal di BNSP
Pemutusan Batas Usia Calon Presiden: Analisis Dr. Fahri Bachmid Menjelang Putusan MK
Dewan Sengketa Konstruksi Sebagai Alternatif Penyelesaian Sengketa Konstruksi
Martabat MPR Pasca Amandemen UUD 1945, Yusril: Kita Kehilangan Ide Dasar Bernegara
Solusi agar Independensi KPK Bisa Diimplementasikan dengan Baik Tanpa Bubarkan Lembaga
Idulfitri: Mengapa Penting untuk Kembali ke Fitrah yang Sejati
Ketimpangan Ekonomi dan Kesenjangan Sosial di Indonesia: Masalah yang Terus Membayangi Perkembangan Demokrasi
Mengapa Peran Masyarakat Sipil Penting dalam Membentuk Kebijakan Publik di Indonesia

Berita Terkait

Selasa, 16 April 2024 - 11:04 WIB

Hangatnya Pertemuan Idul Fitri: Diskusi Perkembangan Pasar Modal di BNSP

Minggu, 15 Oktober 2023 - 10:43 WIB

Pemutusan Batas Usia Calon Presiden: Analisis Dr. Fahri Bachmid Menjelang Putusan MK

Rabu, 24 Mei 2023 - 09:10 WIB

Dewan Sengketa Konstruksi Sebagai Alternatif Penyelesaian Sengketa Konstruksi

Rabu, 12 April 2023 - 20:52 WIB

Martabat MPR Pasca Amandemen UUD 1945, Yusril: Kita Kehilangan Ide Dasar Bernegara

Selasa, 11 April 2023 - 22:00 WIB

Solusi agar Independensi KPK Bisa Diimplementasikan dengan Baik Tanpa Bubarkan Lembaga

Berita Terbaru