Presiden Mendatang Harus Dipilih dari Mereka yang Punya Risiko Korupsi Paling Kecil

Avatar photo

- Pewarta

Sabtu, 8 April 2023 - 17:14 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Mantan Komisioner KPK RI, Saut Situmorang.

Mantan Komisioner KPK RI, Saut Situmorang.

Oleh: Saut Situmorang, Mantan Komisioner KPK RI

OPINIINDONESIA.COM – Saat ini KPK dalam kondisi menyedihkan, karena satu, tidak profesional, dua tidak berintegritas dan tiga tidak independen.oĺ

Hari ini ada ruang gelap buat KPK yang dibuat oleh kekuasaan.

Kita harus menemukan apa sebenarnya yang terjadi pada KPK dengan tiga kondisi yang tidak memenuhi syarat di atas.

Hal itu menggambarkan bahwa KPK memang dipimpin oleh orang-orang bermasalah sampai hari ini, yang bertindak sangat politis dalam pemberantasan korupsi.

Kalau hal itu dibiarkan terus maka itu sesuatu yang sangat berbahaya.

Tidak bisa dibayangkan dengan sumber daya alam yang semakin habis, lalu penyusutan-penyusutan nilai ekonomis yang semakin tidak tekendali

Dan pada bagian lain kita melihat dengan gambangnya kasus Rp349 triliun adalah hanya mencari-cari kesalahan orang lain.

Ada cukup banyak fakta untuk menyatakan bahwa KPK saat ini sangat tidak independen, tidak profesional dan tidak berintegritas.

Negara harus dipimpin oleh sosok yang lurus. Delapan tahun terakhir tidak ada nilai positif yang diperbuat oleh KPK.

Pada 2019 sebelum ada revisi UU KPK Indeks Prestasi Korupsi KPK ada pada posisi 40.

Ketika UU KPK direvisi IPK turun ke 37, dan lalu kini anjlok lagi ke posisi 34.

Itu semua tidak bisa dibantah ada hubungannya dengan pelemahan KPK dalam pemberantasan korupsi.

Kerusakan yang sekarang dialami akibat dari korupsi saat ini sudah akut, dan susah dikembalikan/diperbaiki.

Oleh karena itu presiden mendatang harus dipilih dari mereka yang punya risiko korupsi paling kecil.

Artikel ini disarikan dari diskusi Publik Universitas Paramadina (didukung Universitas Al Azhar) dengan tema “25 Tahun Reformasi – Mengembalikan Marwah KPK sebagai Institusi Penegak Hukum yang Independen, Profesional dan Berintegritas”.***

Berita Terkait

Hangatnya Pertemuan Idul Fitri: Diskusi Perkembangan Pasar Modal di BNSP
Pemutusan Batas Usia Calon Presiden: Analisis Dr. Fahri Bachmid Menjelang Putusan MK
Dewan Sengketa Konstruksi Sebagai Alternatif Penyelesaian Sengketa Konstruksi
Martabat MPR Pasca Amandemen UUD 1945, Yusril: Kita Kehilangan Ide Dasar Bernegara
Solusi agar Independensi KPK Bisa Diimplementasikan dengan Baik Tanpa Bubarkan Lembaga
Idulfitri: Mengapa Penting untuk Kembali ke Fitrah yang Sejati
Ketimpangan Ekonomi dan Kesenjangan Sosial di Indonesia: Masalah yang Terus Membayangi Perkembangan Demokrasi
Mengapa Peran Masyarakat Sipil Penting dalam Membentuk Kebijakan Publik di Indonesia
Jasasiaranpers.com dan media online ini mendukung program manajemen reputasi melalui publikasi press release untuk institusi, organisasi dan merek/brand produk. Manajemen reputasi juga penting bagi kalangan birokrat, politisi, pengusaha, selebriti dan tokoh publik.

Berita Terkait

Selasa, 16 April 2024 - 11:04 WIB

Hangatnya Pertemuan Idul Fitri: Diskusi Perkembangan Pasar Modal di BNSP

Minggu, 15 Oktober 2023 - 10:43 WIB

Pemutusan Batas Usia Calon Presiden: Analisis Dr. Fahri Bachmid Menjelang Putusan MK

Rabu, 24 Mei 2023 - 09:10 WIB

Dewan Sengketa Konstruksi Sebagai Alternatif Penyelesaian Sengketa Konstruksi

Rabu, 12 April 2023 - 20:52 WIB

Martabat MPR Pasca Amandemen UUD 1945, Yusril: Kita Kehilangan Ide Dasar Bernegara

Selasa, 11 April 2023 - 22:00 WIB

Solusi agar Independensi KPK Bisa Diimplementasikan dengan Baik Tanpa Bubarkan Lembaga

Berita Terbaru