OPINI INDONESIA – Dimita tanggapannya soal pemilu 2024, Anies selalu menjawab: itu masih jauh. Yang di hadapan mata adalah tugas sebagai gubernur DKI yang harus dituntaskan.

Banyak pekerjaan yang belum selesai, dan 2022 harus diselesaikan. Karena 2022 adalah masa akhir jabatan Anies Baswedan.

Banyak pihak mendesak Anies membuat timses. Setidaknya tim media sebagaimana Ganjar Prabowo dan Ridwan Kamil. Anies enggan menanggapi. Orang-orang di lingkaran Anies dan para kolega sadar bahwa Anies ingin fokus menuntaskan kerja di DKI.

Biarlah rakyat yang menilai atas kinerjanya. Setelah itu, serahkan sepenuhnya kepada rakyat. Karena negara ini milik rakyat. Kira-kira begini kesimpulannya: “jangan bodohi rakyat dengan banyak polesan buatan”.

Ternyata, Anies benar. Hasil kerja adalah bukti sesungguhnya siapa dirinya. Rakyat melihat dan menilai itu. Fokus kerja sebagai gubernur telah mendapat apresiasi, tidak saja dalam bentuk penghargaan dari sejumlah lembaga, tapi juga respon positif dari rakyat.

Berdasarkan hasil dari sejumlah lembaga survei, Anies menempati posisi tertinggi. Top Score. Disusul kemudian oleh Prabowo Subianto, lalu Ganjar Pranowo.

Selain semangat, fokus dan hasil kerja, tentu ada faktor lain yang membuat rakyat memilih Anies. Diantaranya adalah cara berkomunikasi, kesediaannya berkolaborasi dengan semua pihak, pola kepemimpinannya yang merangkul, kemampuannya berbicara di forum-forum internasional, kesabaran dan kematangannya dalam menghadapi kritik, dll.