Bergerak dari Timur, Politik Mas Tommy Menjelajah Nusantara

Avatar photo

- Pewarta

Jumat, 2 November 2018 - 12:02 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

MENARIK MEMBACA langkah politik putra putri almarhum presiden Soeharto. Partai Berkarya yang merupakan partai baru di pemilu 2019 ini bergerak dengan ciamik. Partai berkarya berjalan dengan langkah lebarnya, merintis gagasan-gagasan yang terlupakan dari partai-partai lama.

Salah satu contoh adalah tema kampanye ketua umum Tommy Soeharto yang membelah papua dengan gagasan visionernya.

Dalam kampanyenya, Tommy mengatakan bahwa salah satu program partai Berkarya adalah “Mendirikan Universitas Antariksa di Biak, agar putra-putri asli Papua juga mempunyai keahlian di bidang antariksa.”

Tommy memprediksi bahwa Universitas Antariksa dapat diwujudkan di Pulau Biak dan diyakini akan menjadi daya tarik tersendiri bagi mahasiswa dari manapun.

“Partai Berkarya jika kelak dipercaya menjadi pemenang pada Pemilu 2019 bertekad akan mewujudkan Pulau Biak yang memiliki Univesitas Atariksa pertama di Indonesia,” ujar putra bungsu mantan Presiden ke-2 RI itu dalam kampanyenya.

Jika kita menengok ke belakang, maka tidak bisa kita pungkiri bahwa tercatat dengan tinta emas keberhasilan pembangunan Indonesia di bawah kepemimpinan presiden ke dua RI, Soeharto.

Soeharto adalah pemimpin yang visioner, ia pembelajar yang baik,lebih banyak bekerja daripada beretorika.
Dikutip dari tulisan apik seorang kompasioner yang menulis penuturan salah seorang teknokrat Orde Baru bahwa dalam beberapa tahun pertama ketika mereka bertemu Soeharto, ia , Soeharto akan duduk dan mendengarkan.

Dengan menggunakan pulpen Parker gemuk, ia mencatat pada buku notes besar selagi mereka terus berbicara. Namun, sang teknokrat ini menyatakan, bahwa setelah beberapa tahun, ketika ia cukup menguasai apa yang perlu ia ketahui, malah ia yang berbicara, dan giliran para teknokratlah yang mengeluarkan pena untuk mencatat apa-apa yang ia minta untuk dikerjakan.

Saya rasa proses belajar juga sedang dijalani Tommy Soeharto, belajar dalam hening untuk membaca berbagai persoalan di negeri ini, dan pada momentum yang tepat, ia muncul dengan berbagai gagasan visionernya untuk kembali turut membangun Indonesia. Dan, Tommy memilih memulainya dari Papua, keren.

[Oleh : Okky Ardiansyah, Spsi., analis di AnNas Digital. Tulisan Ini sudah dipublikasikan di media Soehartonesia.com]

Berita Terkait

Hangatnya Pertemuan Idul Fitri: Diskusi Perkembangan Pasar Modal di BNSP
Pemutusan Batas Usia Calon Presiden: Analisis Dr. Fahri Bachmid Menjelang Putusan MK
Dewan Sengketa Konstruksi Sebagai Alternatif Penyelesaian Sengketa Konstruksi
Martabat MPR Pasca Amandemen UUD 1945, Yusril: Kita Kehilangan Ide Dasar Bernegara
Solusi agar Independensi KPK Bisa Diimplementasikan dengan Baik Tanpa Bubarkan Lembaga
Idulfitri: Mengapa Penting untuk Kembali ke Fitrah yang Sejati
Ketimpangan Ekonomi dan Kesenjangan Sosial di Indonesia: Masalah yang Terus Membayangi Perkembangan Demokrasi
Mengapa Peran Masyarakat Sipil Penting dalam Membentuk Kebijakan Publik di Indonesia

Berita Terkait

Selasa, 16 April 2024 - 11:04 WIB

Hangatnya Pertemuan Idul Fitri: Diskusi Perkembangan Pasar Modal di BNSP

Minggu, 15 Oktober 2023 - 10:43 WIB

Pemutusan Batas Usia Calon Presiden: Analisis Dr. Fahri Bachmid Menjelang Putusan MK

Rabu, 24 Mei 2023 - 09:10 WIB

Dewan Sengketa Konstruksi Sebagai Alternatif Penyelesaian Sengketa Konstruksi

Rabu, 12 April 2023 - 20:52 WIB

Martabat MPR Pasca Amandemen UUD 1945, Yusril: Kita Kehilangan Ide Dasar Bernegara

Selasa, 11 April 2023 - 22:00 WIB

Solusi agar Independensi KPK Bisa Diimplementasikan dengan Baik Tanpa Bubarkan Lembaga

Berita Terbaru