Ijtima Ulama Bikin Kubu Jokowi Panik, Mengapa?

Avatar photo

- Pewarta

Senin, 17 September 2018 - 19:50 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

IJTIMA ULAMA kedua yang dihelat pada hari Minggu 16 September 2018 kemarin telah memutuskan mendukung pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Salahudin Uno dalam Pilpres 2019 mendatang. Dukungan ini ditandai dengan penandatanganan pakta integritas yang berisi 17 poin kesepakatan.

Kesepakatan antara pasangan Prabowo-Sandi dengan para ulama membuat semangat umat semakin bergeliat. Mereka tak hanya siap memenangkan Prabowo-Sandi, tetapi juga siap bila kediaman mereka masing-masing dijadikan posko pemenangan Prabowo-Sandi. Terlebih, seruan itu sudah disampaikan secara langsung oleh Habib Muhammad Rizieq Shihab.

https://opiniindonesia.com/2018/09/12/kesan-pertama-bersua-nur-asia/

Ijtima ulama ini ternyata tidak hanya membuat dukungan Prabowo-Sandi semakin kuat, tetapi juga telah membuat kubu sebelah semakin panik dan dihantui kekalahan. Hal itu nampak dari sikap reaktif yang ditunjukkan para pendukung Jokowi dalam menyikapi hasil ijtima ulama.

Mulai dari Kepala Staff Presiden Moeldoko, politisi PDI Perjuangan, Golkar, Hanura, Nasdem dan PPP ramai-ramai buka suara di media dan bersikap “nyinyir” terhadap ijtima ulama kedua. Mereka secara keroyokan telah mendegradasi aksi dukungan ini.

Padahal, ijtima ulama adalah hak azasi yang masih berjalan dalam koridor demokrasi. Para ulama tentu memiliki pertimbangan yang sangat matang kenapa mereka mendukung Prabowo dan kenapa tidak mau dukung Jokowi.

Beberapa waktu sebelumnya, di salah satu pondok pesantren di Jakarta, kedapatan ada acara deklarasi mendukung Jokowi. Tidak ada satu pun pendukung Prabowo-Sandi yang reaktif dan nyinyir terkait acara tersebut. Pendukung Prabowo-Sandi mengerti bahwa dukung mendukung dalam kompetisi demokrasi adalah hal biasa dan harus dihormati.

Reaktifnya kubu Jokowi menyikapi hasil Ijtima ulama bukti mereka tengah dilanda kepanikan akut. Dan kepanikan telah mendekatkan mereka dengan kekalahan.

Insya Allah, 2019 nanti kita punya pemimpin baru. Namanya Prabowo-Sandi. Salam Indonesia Raya…!

[Oleh : Tb Ardi Januar, Politikus Muda Partai Gerindra]

Berita Terkait

Hangatnya Pertemuan Idul Fitri: Diskusi Perkembangan Pasar Modal di BNSP
Pemutusan Batas Usia Calon Presiden: Analisis Dr. Fahri Bachmid Menjelang Putusan MK
Dewan Sengketa Konstruksi Sebagai Alternatif Penyelesaian Sengketa Konstruksi
Martabat MPR Pasca Amandemen UUD 1945, Yusril: Kita Kehilangan Ide Dasar Bernegara
Solusi agar Independensi KPK Bisa Diimplementasikan dengan Baik Tanpa Bubarkan Lembaga
Idulfitri: Mengapa Penting untuk Kembali ke Fitrah yang Sejati
Ketimpangan Ekonomi dan Kesenjangan Sosial di Indonesia: Masalah yang Terus Membayangi Perkembangan Demokrasi
Mengapa Peran Masyarakat Sipil Penting dalam Membentuk Kebijakan Publik di Indonesia

Berita Terkait

Selasa, 16 April 2024 - 11:04 WIB

Hangatnya Pertemuan Idul Fitri: Diskusi Perkembangan Pasar Modal di BNSP

Minggu, 15 Oktober 2023 - 10:43 WIB

Pemutusan Batas Usia Calon Presiden: Analisis Dr. Fahri Bachmid Menjelang Putusan MK

Rabu, 24 Mei 2023 - 09:10 WIB

Dewan Sengketa Konstruksi Sebagai Alternatif Penyelesaian Sengketa Konstruksi

Rabu, 12 April 2023 - 20:52 WIB

Martabat MPR Pasca Amandemen UUD 1945, Yusril: Kita Kehilangan Ide Dasar Bernegara

Selasa, 11 April 2023 - 22:00 WIB

Solusi agar Independensi KPK Bisa Diimplementasikan dengan Baik Tanpa Bubarkan Lembaga

Berita Terbaru

Foto : PROPAMI Care salurkan bantuan untuk panti asuhan di Bekasi. Komitmen wujudkan masyarakat sehat, peduli, dan tangguh. (18/5/25) (Doc.Ist)

Megapolitan

Dukungan Emosional dan Logistik PROPAMI Care Ringankan Beban Panti

Senin, 19 Mei 2025 - 16:15 WIB