Kesan Pertama Bersua Nur Asia

Avatar photo

- Pewarta

Rabu, 12 September 2018 - 23:36 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

SUDAH BEBERAPA kali saya berjumpa dan berdiskusi dengan Sandiaga. Terutama saat berjuang di Pilgub DKI Jakarta. Tapi belum pernah sekalipun saya berbincang dengan istrinya bernama Nur Asia. Kemarin, menjadi momen perdana kami bersua dan bertukar isi kepala.

Banyak beredar cerita, Nur Asia bukan sekadar istri dari seorang pengusaha, tetapi juga anak dari orang kaya yang tanahnya dimana-mana. Nama Cing Azis cukup melegenda bagi kalangan elit Jakarta. Saya sempat mengira, Nur Asia angkuh dan rempong orangnya. Wajar lah, namanya juga sosialita.

https://opiniindonesia.com/2018/09/24/sandi-uno-ulama-dan-tugas-sang-cendikiawan/

Ternyata penilaian itu sirna seketika. Dia sangat ramah dan murah tawa. Tajam sorot matanya dan fokus mendengarkan lawan bicara. Satu lagi, dia hobi bercanda layaknya anak Jakarta. Dia menyimpan banyak joke segar untuk menghangatkan suasana. Saya seperti sedang bertukar cerita dengan seorang teman lama.

Pepatah bijak berkata, di balik lelaki sukses, selalu ada sosok perempuan hebat. Dan Nur Asia adalah perempuan hebat. Dia figur penting di balik kesuksesan Sandiaga. Baik saat merintis sebagai pengusaha, ataupun saat mengabdi kepada bangsa dan negara.

Nur Asia sosok perempuan ceria yang berpenampilan apa adanya. Putri Betawi yang rendah hati. Tulang rusuk Sandiaga yang berjuang dengan tenaga, cinta, harta dan doa.

Banyak cerita di balik berita dari Nur Asia. Ada kisah bahagia, ada pula kisah duka. Pada kesimpulannya, Nur Asia layak menjadi ikon perjuangan kaum wanita dan pantas menjadi contoh bagi perempuan muda.

Indonesia, kita sambut Nur Asia. Kita sambut the power of emak-emak…!

[Oleh : Tb Ardi Januar, politisi Gerindra Muda]

Berita Terkait

Hangatnya Pertemuan Idul Fitri: Diskusi Perkembangan Pasar Modal di BNSP
Pemutusan Batas Usia Calon Presiden: Analisis Dr. Fahri Bachmid Menjelang Putusan MK
Dewan Sengketa Konstruksi Sebagai Alternatif Penyelesaian Sengketa Konstruksi
Martabat MPR Pasca Amandemen UUD 1945, Yusril: Kita Kehilangan Ide Dasar Bernegara
Solusi agar Independensi KPK Bisa Diimplementasikan dengan Baik Tanpa Bubarkan Lembaga
Idulfitri: Mengapa Penting untuk Kembali ke Fitrah yang Sejati
Ketimpangan Ekonomi dan Kesenjangan Sosial di Indonesia: Masalah yang Terus Membayangi Perkembangan Demokrasi
Mengapa Peran Masyarakat Sipil Penting dalam Membentuk Kebijakan Publik di Indonesia

Berita Terkait

Selasa, 16 April 2024 - 11:04 WIB

Hangatnya Pertemuan Idul Fitri: Diskusi Perkembangan Pasar Modal di BNSP

Minggu, 15 Oktober 2023 - 10:43 WIB

Pemutusan Batas Usia Calon Presiden: Analisis Dr. Fahri Bachmid Menjelang Putusan MK

Rabu, 24 Mei 2023 - 09:10 WIB

Dewan Sengketa Konstruksi Sebagai Alternatif Penyelesaian Sengketa Konstruksi

Rabu, 12 April 2023 - 20:52 WIB

Martabat MPR Pasca Amandemen UUD 1945, Yusril: Kita Kehilangan Ide Dasar Bernegara

Selasa, 11 April 2023 - 22:00 WIB

Solusi agar Independensi KPK Bisa Diimplementasikan dengan Baik Tanpa Bubarkan Lembaga

Berita Terbaru