Pajak Pertambahan Nilai (PPN) 12 Persen Tak Naik, Prabowo Sangat Peduli Aspirasi Rakyat

Avatar photo

- Pewarta

Kamis, 2 Januari 2025 - 16:50 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Prabowo Subianto bersama  Jokowi. (Dok. Presidenri.go.id)

Prabowo Subianto bersama Jokowi. (Dok. Presidenri.go.id)

Oleh: Jerry Massie, Direktur Political and Public Policy Studies (P3S)

OPINIINDONESIA.COM – Pajak Pertambahan Nilai
(PPN)12 persen tak naik,  hanya PPN barang dan jasa mewah, ini memberikan gambaran secara deskriptif akan resistensi masyarakat terkait kenaikan pajak.

Ini bukti Prabowo pemimpin yang aangat peduli aspirasi masyarakat, di era Jokowi sangat berbeda jauh.

Kepedulian Jokowi sangat kecil kalau dia hanya peduli pada kaum elit dan kelompok borjuis saja.

Memang Indonesia tak salah memilih Prabowo, kabar gembira tahun 2025 ini dimana Prabowo melarang pembangunan puluhan tol, melarang impor  beras, gula, garam dan bawang putih.

Ini adalah kemenangan buat rakyat Indonesia. Belum lagi akan ada subsidi beras 10 Kg, dan pengurangan biaya listrik.

Saya nilai Prabowo pemimpin yang tulus dan amanah yang lebih mengutamakan kepentingan rakyat.

Belum lagi program 3 juta rumah, dan makan bergisi gratis senilai Rp10.000.

Padahal masa pemerintahannya belum 100 hari tapi kinerjanya sangat fenomenal.

Saya bisa samakan Prabowo dan Donald Trump nemiliki siikap kenegarawanan dan patriot.

Selain keduanya cerdas dan memiliki konsep dan ide cemerlang membangun dan memajukan negaranya

Rilisbisnis.com mendukung program publikasi press release di media khusus ekonomi & bisnis untuk memulihankan citra yang kurang baik ataupun untuk meningkatan reputasi para pebisnis/entrepreneur, korporasi, institusi ataupun merek/brand produk.

Saya sarankan agar program kejar pajak atau pengemplang pajak perlu dilakukan, audit kekayaan dan banyak yang menyembunyikan usaha mereka.

Dan kalau perlu pajak yang bergerak dalan dunia usaha sumber daya alam perlu dioptimalkan.

Kalau era Soeharto pajak justru bukan PPN itu hanya 20 persen rata-rata dari pajak SDA.***

Berita Terkait

Penetapan Tersangka Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto Janggal, dan Politik Adu Domba Jokowi
Kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) 12 Persen Tanggung Jawab siapa?
Membangun Kepercayaan Masyarakat: Peran Blockchain dalam Transparansi dan Akuntabilitas Sektor Publik
Sri Mulyani Indrawati Belum Hasilkan Lompatan Pertumbuhan, Perlu Sosok Kreatif dan Out of the Box
Inilah Bukti Kuat Tom Lembong Tidak Bersalah dalam Pemberian Izin Impor Gula 2015
Orang Tuaku Adalah Pahlawanku, Siapakah Sosok Pahlawanmu?
Potensi dan Tantangan Pemulihan Ekonomi Nasional di Saat Pandemi
Yang Berdansa saat Corona
Jasasiaranpers.com dan media online ini mendukung program manajemen reputasi melalui publikasi press release untuk institusi, organisasi dan merek/brand produk. Manajemen reputasi juga penting bagi kalangan birokrat, politisi, pengusaha, selebriti dan tokoh publik.

Berita Terkait

Kamis, 2 Januari 2025 - 16:50 WIB

Pajak Pertambahan Nilai (PPN) 12 Persen Tak Naik, Prabowo Sangat Peduli Aspirasi Rakyat

Kamis, 2 Januari 2025 - 16:34 WIB

Penetapan Tersangka Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto Janggal, dan Politik Adu Domba Jokowi

Kamis, 26 Desember 2024 - 10:23 WIB

Kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) 12 Persen Tanggung Jawab siapa?

Minggu, 8 Desember 2024 - 18:00 WIB

Membangun Kepercayaan Masyarakat: Peran Blockchain dalam Transparansi dan Akuntabilitas Sektor Publik

Sabtu, 2 November 2024 - 14:09 WIB

Sri Mulyani Indrawati Belum Hasilkan Lompatan Pertumbuhan, Perlu Sosok Kreatif dan Out of the Box

Berita Terbaru