Perlu Berkelanjutan, Menteri Erick Thohir Sebut Transformasi BUMN Itu Tak Selesai dalam Waktu 5 tahun

- Pewarta

Senin, 6 Mei 2024 - 15:11 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Menteri BUMN Erick Thohir di acara Family Gathering Kementerian BUMN di di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta, Minggu (5/4/2024). (Instagram.com/@erickthohir)

Menteri BUMN Erick Thohir di acara Family Gathering Kementerian BUMN di di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta, Minggu (5/4/2024). (Instagram.com/@erickthohir)

8HARIANINVESTOR.COM – Program transformasi hanya bisa memberikan hasil yang optimal apabila dilakukan secara keberlanjutan.

Dan keberlanjutan yang terjadi di negara – negara maju, seperti China, adalah minimal 15 tahun.

Menteri BUMN Erick Thohir menyatakan hal itu di sela Family Gathering Kementerian BUMN di di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta, Minggu (5/4/2024).

“Transformasi BUMN itu tidak selesai dalam waktu 5 tahun. Kalau mau benchmarking dengan China itu butuh waktu 18 tahun.”

“Jadi kalau China yang sedemikian masif memperbaiki negaranya butuh 18 tahun, maka saya rasa tidak mungkin transformasi BUMN selesai dalam 5 tahun,” kata Erick

Namun demikian Erick Thohir tetap optimistis 99 persen dari semua agenda transformasi BUMN akan tuntas hingga di penghujung masa jabatan di Oktober 2024.

Erick menegaskan dalam enam bulan ke depan bersama Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo akan terus menyelesaikan agenda transformasi yang belum terselesaikan.

Dari target 88 proyek yang menjadi target strategis BUMN, diyakini, 87 proyek diantaranya selesai.

Hanya satu proyek yang meleset, bukan karena ketidakmampuan namun karena kondisi yang tidak memungkinkan itu selesai.

“Dinamika yang terjadi tidak memungkinkan selesai. Itu akan saya laporkan di ujung di bulan Oktober (2024) saja,” kata Erick.

Dengan selesainya 87 proyek tersebut, kata Erick, berarti 99 persen dari target 88 proyek strategis nasional yang telah dituntaskan.

“Ini terjadi karena seluruh karyawan BUMN dan keluarganya mendukung,” ujarnya.

Dengan demikian, kata Erick, transformasi yang dilakukannya saat ini adalah bagaimana memetakan BUMN ke depan, agar tetap terus efektif dan mampu bersaing.

“Itu perlu agar BUMN menjadi benteng ekonomi nasional,” kata Erick.***

Berita Terkait

Resiko Pertamina Meningkat Akibat Harga Minyak Dunia dan Nilai Tukar? Bagaimana Jalan Keluarnya?
Profil Agus Projosasmito, Preskom AMMAN Group yang Masuk Jajaran Orang Terkaya RI Versi Media Forbes
KNKG Adakan Sosialisasi Pilar ETAK untuk Implementasi Governansi dan Gelar Annual Report Award 2024
Alokasi Pupuk Bersubsidi Naik 100 Persen Jadi 9,5 Juta Ton, KementanImbau Petani Segera Tebus
Produksi Beras Nasional Diperkirakan Mulai Turun di Bulan Mei dan Juni 2024 Sampai Akhir Tahun 2024
Ada Potensi Harga Jagung Turun Bahkan Anjlok di Bawah Harga Acuan Saat Puncak Panen Raya Mei 2024
Kuota Impor Gula Belum Maksimal, Baru 4 Perusahaan yang Realisasikan Impor Gula Kristal Mentah
Ketahanan Pangan Berbasis Kemandirian dan Kedaulatan Pangan Dibangun dengan Huluisasi dan Hilirisasi
Jasasiaranpers.com dan media online ini mendukung program manajemen reputasi melalui publikasi press release untuk institusi, organisasi dan merek/brand produk. Manajemen reputasi juga penting bagi kalangan birokrat, politisi, pengusaha, selebriti dan tokoh publik.

Berita Terkait

Senin, 13 Mei 2024 - 07:54 WIB

Resiko Pertamina Meningkat Akibat Harga Minyak Dunia dan Nilai Tukar? Bagaimana Jalan Keluarnya?

Kamis, 9 Mei 2024 - 12:33 WIB

Profil Agus Projosasmito, Preskom AMMAN Group yang Masuk Jajaran Orang Terkaya RI Versi Media Forbes

Selasa, 7 Mei 2024 - 08:15 WIB

KNKG Adakan Sosialisasi Pilar ETAK untuk Implementasi Governansi dan Gelar Annual Report Award 2024

Senin, 6 Mei 2024 - 15:11 WIB

Perlu Berkelanjutan, Menteri Erick Thohir Sebut Transformasi BUMN Itu Tak Selesai dalam Waktu 5 tahun

Minggu, 5 Mei 2024 - 16:20 WIB

Alokasi Pupuk Bersubsidi Naik 100 Persen Jadi 9,5 Juta Ton, KementanImbau Petani Segera Tebus

Berita Terbaru