Opiniindonesia.com – Jelang kongres Partai Gerindra tahun ini, muncul aspirasi 34 DPD Partai Gerindra yang menginginkan Prabowo Subianto menjadi ketua umum lagi periode 2020-2025. Potensi Gerindra kembali mengusung Prabowo sebagai capres 2024 pun kembali menguat.
Berkaitan dengah hal ini, Lembaga Survey & Polling Indonesia (SPIN) melakukan jejak pendapat berkenaan dengan potensi dan peluang Prabowo jika maju lagi di Pemilu 2024 nanti.
Survei dilakukan pada 14-21 Juni 2020 dengan metode wawancara tatap muka pada 1.100 responden berusia 17 tahun dan memenuhi syarat sebagai pemilih, yang tersebar di seluruh provinsi di Indonesia.
Dengan metode multistage random sampling, margin of error 2,83 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.
Fokus survei SPIN berpusat pada pertanyaan tertutup (disertai katagori jawaban nama dan gambar kandidat) kepada responden soal siapa yang akan dipilih sebagai Presiden jika Pemilu digelar hari ini.
Hasilnya, Prabowo Subianto juara dengan 15,2%, disusul Anies Baswedan 12,6%, Ganjar Pranowo 10,8%, Sandiaga Uno 9,5%, Ridwan Kamil, 8,1%, Khofifah Indar Parawansa 6,2%, AHY 5,9%, Airlangga Hartarto 4,7%, Tri Rismaharini 3,6%, Erick Thohir, 3,0%, Gatot Nurmantyo 2,3%, Puan Maharani 1,1% dan yang menjawab tidak tahu sebesar 17%.
Sebelumnya ada kekhawatiran bahwa pemilih Prabowo akan meninggalkannya saat memutuskan bergabung dalam Kabinet Presiden Joko Widodo. Survei SPIN menunjukkan tidak ada korelasi yang signifikan.
Ada 56% responden beragama muslim yang disurvei tetap memilih Prabowo Subianto, dibandingkan sisanya yang undecided voters. Survei SPIN juga menemukan adanya migrasi pemilih Jokowi yang akan memilih Prabowo jika pemilu dilakukan hari ini sebesar 10,4%, Ganjar Pranowo 9,1%, Airlangga Hartarto 7,3%, Ridwan Kamil 6%, Tri Rismaharini 5,9%, Khofifah Indar Parawansa 4,2%, Sandiaga Uno 3,3%. dan yang belum menjawab sebanyak 53,8%.
Kesimpulan dari Survei SPIN ini menunjukkan hal-hal sebagau berikut :
Pertama, Prabowo Subianto tetap ada di hati masyarakat. Pilihan masuk dalam pemerintahan Jokowi menuai respek publik pasca pilpres 2019. Ditunjang dengan kinerjanya yang mumpuni sebagai Menteri Pertahanan, bisa dikatakan bahwa mantan Danjen Koppasus ini dianggap layak untuk maju kembali sebagai capres di pemilu yang akan datang (2024). Fakta bahwa bertenggernya Prabowo dipuncak elektabilitas menunjukan bahwa faktor usia bukan halangan seseorang untuk ikut berkompetisi di pemilihan umum.
Kedua, tidak ada pengaruh signifikan jika Prabowo tidak lagi disupport oleh kelompok muslim yang dulu mendukungnya di Pilpres 2019. Pemilih di Indonesia di 2024 akan lebih cair dari pemilu sebelumnya, karena kaum milenial akan lebih mendominasi data pemilih. Memang pemilih muslim adalah mayoritas, tetapi fakta menunjukkan bahwa pada kontestasi pemilu semua kandidat masing-masing juga akan didukung oleh para ulama.
Pengalaman dari Pilpres sebelumnya, komunitas pemilih muslim tidak pernah terkonsentrasi pada satu pasangan kandidat saja, tetapi pada semua pasangan calon.
Oleh : Igor Dirgantara, Direktur Survey & Polling Indonesia (SPIN), HP: 0856 1031 486