Selamat Jalan “Mujahidku”

- Pewarta

Senin, 20 Januari 2020 - 11:44 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Dr. Joserizal Jurnalis Sp OT, adalah Seorang aktifis kemanusiaan dan Pendiri dan Dewan Pembina Medical Emergency Rescue Committee ( MER-C).

Dr. Joserizal Jurnalis Sp OT, adalah Seorang aktifis kemanusiaan dan Pendiri dan Dewan Pembina Medical Emergency Rescue Committee ( MER-C).

DR. Joserizal Jurnalis Sp OT. Seorang aktifis kemanusiaan. Kini, ia telah menghadap Allah usai mengakhiri kontrak takdir dunianya di rumah sakit Harapan Kita. Tepat jam 00.38 WIB. Berpulang ke Sang Pencipta di usia muda 56 tahun. Terhitung sejak 11 mei 1963 ia dilahirkan sampai 20 Januari 2020.

Dalam kontrak takdir manusia, tempat dan tanggal lahir tak terlalu penting. Kapan, dimana dan bagaimana manusia berakhir kontrak hidupnya juga tidak begitu penting. Di jalan, di rumah sakit, sedang tidur di kasur, itu semua tak lebih dari pilihan Tuhan dan kebutuhan para penulis sejarah. Yang dilihat dari manusia adalah karya apa yang lahir saat kontrak berjalan.

Dr. Joserizal Jurnalis Sp OT sepertinya sadar itu. Tak ada guna hidup tanpa karya. Karya bukan untuk kebanggaan diri seperti identitas, status dan posisi. Tapi karya yang dibutuhkan dan bisa dinikmati oleh banyak orang. Maka, ia pun mendirikan Tim Kemanusiaan yang ia namai Medical Emergency Rescue Comitte. Publik lebih mengenal dan familier dengan istilah MER-C. Mudah diingat. Ingat MER-C, ingat Joserizal. Jangan lihat usianya, tapi lihat karyanya.

MER-C bekerja di wilayah konflik seperti Ambon, Maluku, Iraq, Afganistan dan sejumlah wilayah yang lain. Juga bekerja di wilayah bencana. Membantu korban dari sisi kemanusiaan. Berisiko dan taruhan nyawa itu pasti.

Diantara yang dilakukan MER-C adalah membangun Rumah Sakit di Gaza. Anda tahu bagaimana situasi di Gaza? Berapa jumlah perempuan dan anak-anak yang ditembak mati? Belum lagi jumlah remaja dan lelaki dewasa yang dibantai. Puluhan tahun tanpa ada jedah setiap saat senjata memakan korban. Mereka adalah muslim Palestina yang tanahnya dirampas. Sejengkal tanah yang dipertahankan sejak tahun 1947 telah mengubur jutaan nyawa mereka.

Saat pembangunan Rumah Sakit, puluhan pekerja konstruksi yang dibawa Joserizal terjebak di tengah perang. Mereka takut, lalu minta pulang? Tidak! Mereka bilang: kami akan selesaikan tugas ini hingga tuntas, meski risiko tertembus peluru dan terkena serpihan rudal. Amazing!

Hasilnya? Rumah sakit megah di Gaza terbangun. Dilengkapi dengan lantai underground. Ruangan khusus untuk korban emergency ketika perang sedang terjadi dan lantai atas dibombardir peluru kendali.

Inilah karya Joserizal. Karya anak Indonesia. Melalui tangan Joserizal, sumbangan rakyat Indonesia mengalir ke Gaza, membantu para korban perang. Atas nama kemanusiaan. Inilah jihad tepat guna dan sasaran. Inilah jihad yang sesungguhnya. Jihad kemanusiaan.

Indonesia butuh orang-orang seperti Joserizal. Gaza butuh orang-orang macam Joserizal. Dunia butuh Joserizal-Joserizal baru untuk lahir dan mengabdikan seluruh hidupnya bagi kemanusiaan.

Selamat jalan Pejuang dan Mujahidku. Jasamu abadi dan karyamu menginspirasi lahirnya Joserizal-Joserizal baru di setiap pelosok tanah yang diberi nama Indonesia. Dunia bangga padamu.

Oleh: Tony Rosyid, Pengamat Politik dan Pemerhati Bangsa.

Rilisbisnis.com mendukung program publikasi press release di media khusus ekonomi & bisnis untuk memulihankan citra yang kurang baik ataupun untuk meningkatan reputasi para pebisnis/entrepreneur, korporasi, institusi ataupun merek/brand produk.

Berita Terkait

Hangatnya Pertemuan Idul Fitri: Diskusi Perkembangan Pasar Modal di BNSP
Pemutusan Batas Usia Calon Presiden: Analisis Dr. Fahri Bachmid Menjelang Putusan MK
Dewan Sengketa Konstruksi Sebagai Alternatif Penyelesaian Sengketa Konstruksi
Martabat MPR Pasca Amandemen UUD 1945, Yusril: Kita Kehilangan Ide Dasar Bernegara
Solusi agar Independensi KPK Bisa Diimplementasikan dengan Baik Tanpa Bubarkan Lembaga
Idulfitri: Mengapa Penting untuk Kembali ke Fitrah yang Sejati
Ketimpangan Ekonomi dan Kesenjangan Sosial di Indonesia: Masalah yang Terus Membayangi Perkembangan Demokrasi
Mengapa Peran Masyarakat Sipil Penting dalam Membentuk Kebijakan Publik di Indonesia

Berita Terkait

Selasa, 16 April 2024 - 11:04 WIB

Hangatnya Pertemuan Idul Fitri: Diskusi Perkembangan Pasar Modal di BNSP

Minggu, 15 Oktober 2023 - 10:43 WIB

Pemutusan Batas Usia Calon Presiden: Analisis Dr. Fahri Bachmid Menjelang Putusan MK

Rabu, 24 Mei 2023 - 09:10 WIB

Dewan Sengketa Konstruksi Sebagai Alternatif Penyelesaian Sengketa Konstruksi

Rabu, 12 April 2023 - 20:52 WIB

Martabat MPR Pasca Amandemen UUD 1945, Yusril: Kita Kehilangan Ide Dasar Bernegara

Selasa, 11 April 2023 - 22:00 WIB

Solusi agar Independensi KPK Bisa Diimplementasikan dengan Baik Tanpa Bubarkan Lembaga

Berita Terbaru